Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Minum Pertalite, Penyebab Utama Mesin Ngelitik

Kompas.com - 17/03/2024, 11:21 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mesin mobil ngelitik atau ketukan saat dioperasikan merupakan bunyi yang dihasilkan akibat dari pembakaran tidak sempurna.

Mesin yang mengalami pembakaran tidak sempurna akan mengalami benturan ledakan akibat campuran BBM dan udara di dalam ruang bakar meledak sebelum waktunya.

Akibatnya piston yang sedang bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati atas harus melawan ledakan yang terjadi sehingga bagian ini memunculkan bunyi ketukan dan menurunkan tenaga.

Baca juga: Mau Dibatasi, BBM Pertalite Ternyata Sudah Tidak Layak Pakai

Update harga BBM di SPBU Pertamina per 1 Februari 2024.KOMPAS.com/Nur Jamal Sha'id Update harga BBM di SPBU Pertamina per 1 Februari 2024.

Pemilik Aha Motor Hardi Wibowo mengatakan, suara ngelitik merupakan wujud respon mesin ketika terjadi pembakaran tidak sempurna, dampaknya performa mesin akan menurun.

1. Jenis BBM tidak sesuai

“Penyebab utama mesin ngelitik biasanya adalah penggunaan jenis BBM yang tidak sesuai rekomendasi dari pabrikan, mobil yang seharusnya mengkonsumsi bensin dengan oktan 92 atau di atasnya tapi pengguna memilih yang lebih rendah,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Hardi mengatakan alasan masyarakat menggunakan jenis BBM lebih rendah biasanya bukan karena mereka tidak tahu, namun karena harga bahan bakar subsidi lebih menggiurkan.

Baca juga: Ini Tujuan Pemerintah Batasi BBM Jenis Pertalite

Proses gurah mesin di Aha Motor YogyakartaKompas.com/Erwin Setiawan Proses gurah mesin di Aha Motor Yogyakarta

Akhirnya, banyak pengguna mobil memilih menggunakan Pertalite untuk mobil dengan spesifikasi mesin tinggi.

“Jenis BBM harus disesuaikan dengan besarnya nilai kompresi di dalam silinder, sehingga tenaga yang dihasilkan optimal, ujung-ujungnya mampu menghasilkan efisiensi, jika tidak maka suara ngelitik akan muncul sebagai gejala performa mesin tidak optimal” ucap Hardi.

2. Penumpukan kerak karbon

Selain itu, mesin yang jarang melakukan servis juga akan mengalami ngelitik karena terjadi penumpukan kerak karbon di dalam ruang bakar dan sekitarnya.

Baca juga: Benarkah Pakai BBM Jenis Pertalite Berdampak Buruk pada Kendaraan?

Pembersihan injektor dilakukan saat proses gurah mesinKompas.com/Erwin Setiawan Pembersihan injektor dilakukan saat proses gurah mesin

“Semua jenis bahan bakar akan menghasilkan kerak karbon sebagai wujud sisa pembakaran, namun kualitas BBM yang rendah akan menghasilkan lebih banyak kerak karbon, nantinya kerak tersebut yang akan mengganggu proses pembakaran,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan kerak di dalam ruang bakar bisa mengalami pembakaran secara mandiri sebelum busi memercikkan bunga api. Akibatnya, pembakaran lebih dini terjadi dan menyebabkan ngelitik.

3. Mesin overheat

“Ngelitik juga bisa disebabkan oleh suhu mesin mengalami kenaikan secara berlebihan, akibatnya pembakaran terjadi lebih dini, suhu, kompresi dan jenis BBM sangat berhubungan dalam menciptakan kesempurnaan pembakaran,” ucap Hardi.

Baca juga: Pertamina Sebut Pertamax Green 92 Pengganti Pertalite Masih Dikaji

Proses gurah mesin dengan memasukkan cairan pembersih kerak karbon ke dalam lubang busiKompas.com/Erwin Setiawan Proses gurah mesin dengan memasukkan cairan pembersih kerak karbon ke dalam lubang busi

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com