Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pakai BBM Jenis Pertalite Berdampak Buruk pada Kendaraan?

Kompas.com - 16/03/2024, 17:21 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Penyaluran BBM bersubsidi RON 90 atau Pertalite bakal dibatasi oleh pemerintah. Salah satu alasannya karena BBM ini dianggap sudah tidak layak pakai.

Lantas, apakah benar penggunaan BBM Pertalite berdampak buruk pada kendaraan? Berikut penjelasan dari ahli.

Eko Setiawan, Pemilik Everest Motor Bintaro mengatakan hampir semua mobil modern dari pabrikan sudah disetel untuk menggunakan bahan bakar berkualitas, minimal RON 92.

Baca juga: Mau Dibatasi, BBM Pertalite Ternyata Sudah Tidak Layak Pakai

Update harga BBM di SPBU Pertamina per 1 Februari 2024.KOMPAS.com/Nur Jamal Sha'id Update harga BBM di SPBU Pertamina per 1 Februari 2024.

“Dari spesifikasi mesinnya yang memang memiliki kompresi tinggi, mengharuskan mobil baru diisi BBM minimal RON 92, sehingga pemakaian Pertalite bisa membuat tarikan mesin kurang bertenaga” ucap Eko kepada Kompas.com, belum lama ini.

Eko mengatakan dari pengamatan di lapangan memang mesin yang menggunakan bahan bakar kualitas rendah lebih rentan kotor di ruang bakarnya. Sehingga memerlukan servis atau pembersihan ruang bakar lebih sering.

Anom Budi Prasetiyo, Pemilik Markas Oto spesialis Nissan & Datsun Depok mengatakan beberapa dampak jangka panjangnya ketika mesin menggunakan bahan bakar berkualitas rendah tanpa melakukan servis secara rutin.

Baca juga: Pertalite Dibatasi, Daya Beli Masyarakat Akan Tertekan


“Bisa saja pakai Pertalite, tapi pasti tarikan mesin menjadi lebih berat, ngelitik pasti, dan ruang bakar akan cepat kotor. Sehingga disarankan sering-sering melakukan gurah mesin atau pembersihan ruang bakar,” ucap Anom kepada Kompas.com, belum lama ini.

Anom mengatakan kerugian lainnya ketika pakai BBM kualitas rendah, mesin juga bakal menjadi lebih boros bahan bakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com