Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarangan, Ini Tips Aman Mengemudi di Tanjakan

Kompas.com - 14/03/2024, 14:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi mobil wajib memperhatikan beberapa poin saat hendak melewati tanjakan. Hal ini juga tidak boleh dilakukan sembarangan, karena akibatnya bisa sangat fatal.

Poin-poin yang harus diperhatikan tentu saja menyangkut teknik mengemudi, tapi perlu diingat, kesehatan dan kualitas komponen juga sebaiknya tidak diabaikan.

Idealnya, pengemudi harus bisa menyeimbangkan antara kemampuan mengemudi dan pemahaman komponen, supaya tidak memaksa mobil terlalu jauh.

Juni Siswnto, Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani, membagikan beberapa tips mudah untuk pengemudi mobil, yang bisa diingat-ingat jika nanti menjumpai tanjakan.

Baca juga: Lexus Jadi Pabrikan dengan Sistem ADAS Terbaik

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

Shared post on Time

Juni menjelaskan, poin terpenting adalah pengemudi tidak terlalu memaksakan mobil. Tergantung medan dan kontur, beberapa tanjakan mungkin memang tidak bisa dilalui.

“Jangan terlalu ngoyo (memaksakan diri), kalau enggak bisa ya putar balik. Tanjakan itu soalnya beda-beda, ada yang curam atau terjal, enggak semua mobil kuat (menanjak),” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (13/3/2024).

Dia menambahkan, langkah pertama yang harus dilakukan pengemudi yakni memperhatikan derajat kemiringan tanjakan. Sumbu teraman dan bisa dikatakan landai adalah yang tidak lebih dari 30 derajat.

Baca juga: Pelanggan Mulai Menerima Truk dan Bus Euro 4 dari Mercedes Benz

Perhatikan jarum RPM mobil saat melakukan Stall TestKOMPAS.com/STANLY RAVEL Perhatikan jarum RPM mobil saat melakukan Stall Test

Kemudian saat hendak menanjak, pastikan pengemudi mengambil ancang-ancang terlebih dahulu jika mememungkinkan, untuk menghindari kurang dorongan.

Poin terpenting berikutnya adalah mempertahankan momentum dan menjaga batas RPM. Menurut Juni, jangan geber mobil melebihi angka 6.000 RPM, hal ini bisa berakibat fatal.

“Kalau putaran masih di angka 2.000 sampai 4.000 masih bisa dianggap wajar, kalau 5.000 udah agak bahaya, kalau sampai 6.000 dan belum nanjak, mundur saja,” kata dia.

Menurut Juni, menggeber RPM hingga batas tertinggi bisa menyebabkan beberapa kerusakan internal, bahkan mengharuskan mobil overhaul. Oleh karenanya, pola menanjak harus sangat diperhatikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com