Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Interval Penggantian Oli CVT pada Mobil Nissan

Kompas.com - 10/03/2024, 18:31 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Continuously variable transmission (CVT) menjadi teknologi terbaru pemindah daya dari mesin menjadi putaran roda penggerak mobil.

Teknologi tersebut mengandalkan fluida sebagai pemindah daya, dipadukan dengan mekanikal berupa dua buah puli dan sabuk baja untuk menentukan rasio percepatannya.

Interval penggantian oli CVT pada merek Nissan sebelumnya tiap angka poin deterioration menyentuh angka 210.000 poin atau sekitar 100.000 Km, seperti yang tertuang pada buku pedoman servis.

Baca juga: Alasan CVT Banyak Dipakai Mobil Modern Gantikan Matik Konvensional

Idemitsu CVTF yang banyak beredar di pasaran spesifikasinya NS1/NS2Tangkapan layar Idemitsu CVTF yang banyak beredar di pasaran spesifikasinya NS1/NS2

Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan interval penggantian oli CVT sekitar 60.000 Km atau berdasarkan pemeriksaan poin menggunakan alat diagnostik.

“Ada poin penurunan kualitas oli CVT jika dibaca menggunakan scanner, bila dikonversi ke jarak tempuh sekitar 60.000 Km untuk pasar Indonesia,” ucap Jamal kepada Kompas.com, Sabtu (9/3/2024).

Jamal mengatakan, interval penggantian oli CVT di Indonesia mengalami penyesuaian lantaran kondisi lingkungan berbeda dengan pasar global.

Baca juga: Awas Salah Ganti Oli Bisa Bikin CVT Jebol

Nissan Livina dan Mitsubishi Xpander di pasar mobil bekasKOMPAS.com/FATHAN Nissan Livina dan Mitsubishi Xpander di pasar mobil bekas

“Sebenarnya untuk pasar global penentuan interval penggantian oli CVT setara mobil menempuh jarak 100.000 Km, karena perbedaan iklim di Indonesia membutuhkan penyesuaian,” ucap Jamal.

Pemilik Aha Motor Spesialis Nissan & Datsun Hardi Wibowo, mengatakan penggantian oli CVT atau CVTF sebenarnya ditentukan oleh poin yang hanya bisa terbaca dengan scan tools.

“Parameter sebenarnya untuk penggantian CVTF mengacu pada poin deterioration yang bisa terbaca dengan scan tools, poin tersebut merupakan data yang menyampaikan seberapa banyak penurunan kualitas CVTF pada mobil tersebut,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Bolehkah Oli CVT Nissan Grand Livina Pakai Idemitsu?

Modifikasi Nissan Juke konsep Deutsche Tourenwagen MastersDok pribadi David Sebastian Modifikasi Nissan Juke konsep Deutsche Tourenwagen Masters

Hardi mengatakan, poin tersebut berbeda dengan jarak tempuh kendaraan, karena bisa saja jumlah poin deterioration berbeda pada mobil dengan jarak tempuh yang sama.

“Berbeda dengan jarak tempuh atau Km, jika dikonversikan poin deterioration ini lebih merujuk ke jumlah kalkulasi suhu, semakin tinggi nilai suhu yang terkonversi ini akan menentukan jumlah poin deterioration,” ucap Hardi.

Dia mengatakan, hal tersebut berkaitan erat dengan karakter CVT yang tidak boleh dipaksakan karena akan menghasilkan panas yang berlebihan.

Baca juga: Intip Spesifikasi Honda Brio Satya E CVT yang Dipamerkan di IIMS 2024


“Dulu penggantian CVTF setiap poin deterioration menyentuh angka 210.000 tapi yang terbaru ketika poin sudah 100.000 maka CVTF harus diganti, tapi buat pengguna kan tidak bisa mengecek poin tersebut, maka bisa main aman di kisaran Km 30.000 sampai 40.000 Km ” ucap Hardi.

Dia menjelaskan pengaruh cuaca, kondisi jalanan yang banyak macetnya, serta jalanan yang tidak landai membuat penggantian oli CVT perlu dilakukan lebih dini untuk antisipasi kerusakan yang lebih parah.

Jadi, penggantian oli CVT idealnya dilakukan ketika poin deterioration menyentuh angka 100.000 atau jika dikira-kira dengan jarak tempuh aman di angka 30.000 Km sampai 40.000 Km menurut Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com