KLATEN, KOMPAS.com - Continuously variable transmission (CVT) menjadi teknologi terbaru pemindah daya dari mesin menjadi putaran roda penggerak mobil.
Teknologi tersebut mengandalkan fluida sebagai pemindah daya, dipadukan dengan mekanikal berupa dua buah puli dan sabuk baja untuk menentukan rasio percepatannya.
Interval penggantian oli CVT pada merek Nissan sebelumnya tiap angka poin deterioration menyentuh angka 210.000 poin atau sekitar 100.000 Km, seperti yang tertuang pada buku pedoman servis.
Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan interval penggantian oli CVT sekitar 60.000 Km atau berdasarkan pemeriksaan poin menggunakan alat diagnostik.
“Ada poin penurunan kualitas oli CVT jika dibaca menggunakan scanner, bila dikonversi ke jarak tempuh sekitar 60.000 Km untuk pasar Indonesia,” ucap Jamal kepada Kompas.com, Sabtu (9/3/2024).
Jamal mengatakan, interval penggantian oli CVT di Indonesia mengalami penyesuaian lantaran kondisi lingkungan berbeda dengan pasar global.
“Sebenarnya untuk pasar global penentuan interval penggantian oli CVT setara mobil menempuh jarak 100.000 Km, karena perbedaan iklim di Indonesia membutuhkan penyesuaian,” ucap Jamal.
Pemilik Aha Motor Spesialis Nissan & Datsun Hardi Wibowo, mengatakan penggantian oli CVT atau CVTF sebenarnya ditentukan oleh poin yang hanya bisa terbaca dengan scan tools.
“Parameter sebenarnya untuk penggantian CVTF mengacu pada poin deterioration yang bisa terbaca dengan scan tools, poin tersebut merupakan data yang menyampaikan seberapa banyak penurunan kualitas CVTF pada mobil tersebut,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.
Hardi mengatakan, poin tersebut berbeda dengan jarak tempuh kendaraan, karena bisa saja jumlah poin deterioration berbeda pada mobil dengan jarak tempuh yang sama.
“Berbeda dengan jarak tempuh atau Km, jika dikonversikan poin deterioration ini lebih merujuk ke jumlah kalkulasi suhu, semakin tinggi nilai suhu yang terkonversi ini akan menentukan jumlah poin deterioration,” ucap Hardi.
Dia mengatakan, hal tersebut berkaitan erat dengan karakter CVT yang tidak boleh dipaksakan karena akan menghasilkan panas yang berlebihan.
“Dulu penggantian CVTF setiap poin deterioration menyentuh angka 210.000 tapi yang terbaru ketika poin sudah 100.000 maka CVTF harus diganti, tapi buat pengguna kan tidak bisa mengecek poin tersebut, maka bisa main aman di kisaran Km 30.000 sampai 40.000 Km ” ucap Hardi.
Dia menjelaskan pengaruh cuaca, kondisi jalanan yang banyak macetnya, serta jalanan yang tidak landai membuat penggantian oli CVT perlu dilakukan lebih dini untuk antisipasi kerusakan yang lebih parah.
Jadi, penggantian oli CVT idealnya dilakukan ketika poin deterioration menyentuh angka 100.000 atau jika dikira-kira dengan jarak tempuh aman di angka 30.000 Km sampai 40.000 Km menurut Hardi.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/10/183100115/ini-interval-penggantian-oli-cvt-pada-mobil-nissan