Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulas Plus Minus Transmisi Mobil Matik AT dan CVT

Kompas.com - 09/02/2024, 10:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil transmisi matik dikembangkan untuk memudahkan tugas pengemudi. Salah satu yang paling terasa ialah pengemudi tinggal "gas dan rem" saja saat mengemudikan mobil.

Saat berkendara, pengemudi tidak perlu injak kopling kemudian memindahkan tuas transmisi atau oper gigi naik atau turun. Semua tugas itu sudah dikendalikan sedemikian rupa oleh transmisi otomatis.

Baca juga: Davide Brivio Kembali ke MotoGP, Gabung dengan Trackhouse Racing

Saat ini setidaknya ada dua jenis mobil matik yang banyak di pasaran. Pertama matik konvensional atau sering disebut AT, dan yang kedua yaitu matik continuously variable transmission atau CVT.

Hati-hati membeli mobil matik bekas, pastikan transmisinya prima Kompas.com/Erwin Setiawan Hati-hati membeli mobil matik bekas, pastikan transmisinya prima

Rivey, dari bengkel spesialis matik, Automatic 88, di Raden Inten, Jakarta Timur, mengatakan, keunggulan dan kelemahan matik konvensional atau AT dan CVT pada dasarnya relatif sama.

"Kelemahan dan keunggulan keduanya relatif sama. Keduanya bagus saja," ujar Rivey kepada Kompas.com, yang ditemui belum lama ini.

Rivey mengatakan, perbedaan matik AT dan CVT terletak pada komponennya. Untuk CVT prinsip kerjanya mirip sepeda motor skuter otomatik. Saat ini mayoritas mobil matik keluaran baru menggunakan transmisi CVT.

Baca juga: Pengendara Motor Malas Menengok, Kebiasaan yang Berbahaya

Penjelasannya, transmisi AT mengunakan planetary gear sebagai penentu rasio yang dibantu oleh beberapa kopling dan selenoid sebagai penentu perpindahan percepatan, yang digerakkan oleh oli matik berdasarkan perintah ECU.

Transmisi mobil transmisi matikKOMPAS.com/Gilang Transmisi mobil transmisi matik

Sedangkan CVT menggunakan dua puli serta sabuk baja sebagai penentu rasio putaran mesin ke roda. Besar kecilnya puli tersebut digerakkan oleh oli CVT berdasarkan perintah dari ECU.

Baca juga: Libur Isra Miraj dan Imlek, Ratusan Ribu Kendaraan Telah Keluar dari Jabotabek

"Hanya saja kalau rusak perbaikian CVT itu mahal daripada matik biasa. Sebab kanvas CVT itu sedikit sedangkan kanvas matik konvensional banyak," ujar Rivey.

Untuk perawatan Rivey mengatakan, sama saja, hanya dengan melakukan pemeriksaan rutin dan penggantian oli. Namun, oli yang dibutuhkan pada masing-masing transmisi berbeda.

"Kalau CVT perawatan dan pemakaian mesti sedikit halus. Artinya jangan mudah kita memercayakan orang menggunakan mobil kita. Cara ngegas itu harus ngurut, dia rentan kalau kita bawanya kasar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com