Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modifikasi Jok Motor ala ‘Kursi Warteg’ Viral, tapi Membahayakan

Kompas.com - 09/01/2024, 14:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki awal 2024, ada beberapa pergeseran trend penghobi modifikasi motor. Terbaru, variasi untuk komponen jok semakin sering dijumpai.

Normalnya, modifikasi jok motor hanyalah sebatas mengganti kulit dan motif pada dudukan, atau mungkin mengganti bahan busa supaya jadi lebih empuk. Tapi di akhir 2023 dan awal 2024, ada tren baru yang mulai muncul.

Tren tersebut berupa modifikasi jok motor ala ‘Kursi Warteg’, disebut demikian karena bentuk jok dibuat memanjang dan mengkotak, persis seperti bangku yang ada di warung-warung makan.

Bachtiar Effendi, Pemilik Bengkel spesialis jok motor One Jock menjelaskan, tren modifikasi semacam itu berawal dari Jawa Timur dan disebut dengan jok model herex.

Baca juga: Polisi Ingatkan Kembali Bahaya Jas Hujan Model Ponco, Risikonya Besar

“Modif yang bentuknya kotak-kotak dan memanjang itu awalnya dari Jawa Timuran. Sekarang ini sudah agak banyak juga di sini (Jabodetabek),” ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Modifikasi jok semacam ini biasanya diterapkan di motor dengan ukuran tangki besar, seperti Yamaha RX-King, Honda CB Gelatik, Honda Win 'cepek', dan sejenisnya. Secara estetika, tampilannya masih cukup bagus bagi sebagian pengguna.

Tapi menurut Bachtiar, modifikasi kursi warteg sudah mulai digandrungi oleh sebagian besar pengguna motor matik. Dirinya juga sudah cukup sering mendapatkan pesanan untuk model ini.

Baca juga: Modal Rp 60.000 Sudah Bisa Modifikasi Jok Motor

“Kalau untuk motor-motor tangki besar masih bisa, tapi kalau matik sulit. Soalnya bentuk tulang (bagian penahan jok) motor matik kan beda, dia lebar. Beda sama misalnya punya RX-King,” ucapnya.

Walaupun tampilannya cukup unik dan terlihat nyentrik, modifikasi ala kursi warteg tidak dianjurkan bagi pengendara motor. Pasalnya, ada beberapa bahaya dan risiko keselamatan yang bisa terjadi.

Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana menjelaskan, jok motor yang terlalu rata beresiko menurunkan kontrol pengendara.

Baca juga: Baru Meluncur, Simak Perbedaan Polytron Fox S dan Fox R

“Kalau motor itu digunakan harian untuk aktifitas dan jarak jauh, model semacam itu pasti tidak nyaman. Posisi duduknya juga tidak sesuai karena tidak ada penahannya, bisa miring kiri atau kanan,” kata dia.

Agus menyarankan agar pengendara motor lebih mawas dan mengedepankan fungsi di atas estetkia. Modifikasi tentu boleh, tapi jangan sampai meningkatkan risiko keselamatan.

“Sebaiknya tetap ada pola penahan supaya duduknya tetap sempurna dan tidak full rata. Model jok bawaan pabrik kan selalu punya lekukan, supaya duduknya bisa nyaman,” ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau