Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor yang Bikin Orang Rela Beli Pelek Mahal meski Kondisinya Bekas

Kompas.com - 09/01/2024, 12:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Pelek pada mobil selain sebagai rangka pada roda kendaraan juga berperan untuk penunjang tampilan. Pelek menjadi komponen yang banyak dimodifikasi oleh pengguna mobil.

Berbagai jenis pelek juga tersedia di pasaran, baik kualitas lokal sampai mancanegara seperti Jepang dan Jerman. Bagi pecinta modifikasi mobil tentu tidak asing dengan segala jenis pelek.

Mereka juga rela membeli pelek dengan harga lebih mahal daripada standarnya, bahkan meski dalam kondisi bekas. Lantas, apa faktor yang membuat mereka rela beli pelek dengan harga tinggi?

Baca juga: Pelek Merek Lokal Ini Mejeng di Stancenation Jepang 2023

Joe Syahputra, Pemilik AE Protection Boyolali, mengatakan, pelek mobil bisa menjadi barang koleksi sekaligus investasi.

“Banyak orang suka mengganti-ganti pelek mobil, karena pelek akan mempengaruhi tampilan, bagian ini juga menjadi komponen paling aman untuk dimodifikasi sehingga akan membuat pemiliknya tidak mudah bosan,” ucap Joe kepada Kompas.com, Sabtu (6/1/2024).

Joe mengatakan, dalam membeli pelek, biasanya orang akan melihat beberapa aspek. Sehingga, meski harganya cukup tinggi, tidak akan menjadi masalah bagi mereka.

Baca juga: Pilihan Pelek Aftermarket Baru untuk Mobil

“Faktor utamanya karena mereka menyukainya, jika seseorang sudah suka meski belum punya uang, mereka akan berusaha mendapatkannya, mereka rela menabung demi tersalurkannya hobi tersebut,” ucap Joe.

Hanya saja, tidak semua pelek ada harganya. Menurut Joe, pelek-pelek tertentu saja yang memiliki harga mahal meski dalam kondisi bekas.

“Pertama soal kualitas, biasanya pelek-pelek ini buatan luar negeri seperti Jepang dan Jerman, meski banyak juga pelek buatan lokal yang kualitasnya tidak kalah bagus, selanjutnya juga soal ketersediaannya,” ucap Joe.

Baca juga: Pilihan Pelek Mobil Baru Buatan Lokal, Dijual Terbatas

Joe mengatakan, harga pelek akan mahal bila kualitasnya bagus, bentuknya banyak disukai orang dan jumlahnya terbatas. Pelek tersebut biasanya menjadi incaran banyak orang.

“Misal pelek produksi Jepang, kualitasnya sudah terkenal bagus, ditambah jumlahnya hanya 1.000 set tersebar di seluruh dunia, maka pelek ini bakal menjadi barang bernilai,” ucap Joe.

Meski kondisinya sudah bekas, pelek ini bisa saja masih memiliki nilai jual tinggi. Asalkan, kondisinya masih layak dan bagus, menurut Joe.

Baca juga: Servis Kerusakan Pelek Mobil dan Harga Perbaikan


“Katakanlah meski kondisinya bekas, tapi pelek ini buatan tahun 1990-an, catnya masih orisinalnya, tidak retak dan peang, terus termasuk pelek jarang, maka harganya bisa saja masih tinggi,” ucap Joe.

Selain bekas, Joe juga menyebutkan ada pelek tahun produksi lama, tapi kondisinya masih baru. Pelek ini tidak pernah digunakan sejak awal diproduksi dan hanya menjadi barang simpanan di gudang.

“Pelek hasil koleksi ini juga biasanya dicari oleh orang karena kondisinya baru, tapi termasuk barang langka,” ucap Joe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau