Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Bahaya Menyalip Kendaraan di Belokan

Kompas.com - 24/11/2023, 19:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyalip kendaraan harus di tempat yang benar dan waktu yang tepat. Salah satu lokasi yang paling berbahaya buat menyalip adalah saat di tikungan.

Misal seperti pada video yang diunggah akun dashcamindonesia, memperlihatkan kecelakaan adu kambing antara dua motor. Salah satu penyebabnya adalah karena mau menyalip di tikungan dengan marka garis tidak putus.

Kejadiannya berlangsung di Batuah Km 17 Jalan Soekarno Hatta Poros Samarinda-Balikpapan. Motor terlihat mau menyalip truk yang ada di depannya, cuma dia lakukan saat jalanan belok ke kiri.

Baca juga: Tabrakan dengan Aleix, Miguel Oliveira Absen Sampai Februari 2024

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

Masuk ke jalur berlawanan, dari arah depan ada motor lagi yang sedang jalan. Tabrakan pun tidak bisa dihindari, kedua korban terlempar dari motornya, bahkan hampir terlindas mobil yang merekam kejadian tersebut.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, mendahului kendaraan lain di tikungan sebenarnya sangat berbahaya. Video ini jadi bukti betapa bahayanya menyalip di belokan.

"Pada saat jalan menikung, posisi kendaraan dari arah berlawanan tidak terlihat. Jadi harus menyesuaikan dengan lingkungan berkendara kita," ucap Agus kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Honda Revo Model Baru Meluncur, Harga mulai Rp 14 Jutaan


Bisa dilihat, pengendara yang dari arah berlawanan sebenarnya tidak salah karena sudah berada di jalurnya. Cuma, perilaku menyalip di jalan antar provinsi seperti ini kelihatannya sudah menjadi kebiasaan.

Jadi, sebagai pengguna jalan harus bisa adaptasi, pasti akan ditemui kendaraan lain yang menyalip di tikungan. Lebih baik kurangi kecepatan saat belok dan siap-siap ada kendaraan dari arah berlawanan yang akan masuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com