Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Mobil Penggerak Depan Tak Kuat Nanjak

Kompas.com - 13/11/2023, 09:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Video Toyota Vellfire menanjak dengan posisi mundur viral di media sosial. Cara tersebut ternyata efektif membuat mobil MPV mewah tersebut menanjak di jalanan gravel.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, cara itu biasanya dilakukan untuk mobil dengan pola penggerak roda depan yang memang tidak setangguh roda belakang di tanjakan.

Baca juga: Mubazir, Tak Perlu Pakai Tambahan Pendingin Oli Transmisi Matik

Jusri mengatakan, dengan memutar posisi mobil jadi mundur roda depan "dipaksa" jadi roda belakang. Fungsi roda depan tersebut diubah untuk mendorong bukan menarik dalam posisi biasa.

Penampakan Tanjakan SpongeBob, jalan terjal yang menjadi jalan alternatif dari Kota Bandung menuju kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Jumat (3/11/2023).KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun Penampakan Tanjakan SpongeBob, jalan terjal yang menjadi jalan alternatif dari Kota Bandung menuju kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Jumat (3/11/2023).

"Menanjak dengan mobil penggerak roda belakang lebih mumpuni ketimbang mobil penggerak roda depan," ujar Jusri kepada Kompas.com, Minggu (13/11/2023).

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana yang mengatakan, mobil dengan sistem penggerak roda belakang atau rear wheel drive (RWD) lebih kuat nanjak dibanding penggerak depan.

"Kendaraan RWD lebih bagus untuk menanjak karena ban belakang terjaga traksinya, saat tanjakan ban belakang mendapat bantuan beban dari kendaraan," katanya.

Secara teknis, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (AHM) Didi Ahadi mengatakan, penggerak roda belakang lebih kuat nanjak karena punya cengkraman yang lebih besar.

Baca juga: Lihat Harga Honda Mobilio Bekas, mulai Rp 116 Juta

Ilustrasi: Antrean kendaraan memadati Jalan Muhamad Yamin, Puncak, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (10/1/2013). Akibat material longsor kondisi jalur Puncak Pass masih belum bisa dilalui oleh kendaraan bermotor yang menyebabkan panjangnya antrian kendaraan. KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA Ilustrasi: Antrean kendaraan memadati Jalan Muhamad Yamin, Puncak, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (10/1/2013). Akibat material longsor kondisi jalur Puncak Pass masih belum bisa dilalui oleh kendaraan bermotor yang menyebabkan panjangnya antrian kendaraan.

Penjelasannnya karena tumpuan beban di belakang dan roda juga berputar di belakang membuat traksi semakin baik.

Kelebihan lainnya kondisi kemudi menjadi lebih ringan karena semua yang bergerak ada di belakang, jadi roda depan hanya untuk belok saja.

“Jadi masing-masing punya keunggulan,” kata Didi.

Karena itu mobil penggerak roda depan ban bisa selip saat nanjak jika kontrol mobil keliru. Berbeda dengan mobil penggerak roda belakang yang hampir tidak pernah dijumpai selip.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com