Founder Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, cara itu biasanya dilakukan untuk mobil dengan pola penggerak roda depan yang memang tidak setangguh roda belakang di tanjakan.
Jusri mengatakan, dengan memutar posisi mobil jadi mundur roda depan "dipaksa" jadi roda belakang. Fungsi roda depan tersebut diubah untuk mendorong bukan menarik dalam posisi biasa.
"Menanjak dengan mobil penggerak roda belakang lebih mumpuni ketimbang mobil penggerak roda depan," ujar Jusri kepada Kompas.com, Minggu (13/11/2023).
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana yang mengatakan, mobil dengan sistem penggerak roda belakang atau rear wheel drive (RWD) lebih kuat nanjak dibanding penggerak depan.
"Kendaraan RWD lebih bagus untuk menanjak karena ban belakang terjaga traksinya, saat tanjakan ban belakang mendapat bantuan beban dari kendaraan," katanya.
Secara teknis, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (AHM) Didi Ahadi mengatakan, penggerak roda belakang lebih kuat nanjak karena punya cengkraman yang lebih besar.
Penjelasannnya karena tumpuan beban di belakang dan roda juga berputar di belakang membuat traksi semakin baik.
Kelebihan lainnya kondisi kemudi menjadi lebih ringan karena semua yang bergerak ada di belakang, jadi roda depan hanya untuk belok saja.
“Jadi masing-masing punya keunggulan,” kata Didi.
Karena itu mobil penggerak roda depan ban bisa selip saat nanjak jika kontrol mobil keliru. Berbeda dengan mobil penggerak roda belakang yang hampir tidak pernah dijumpai selip.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/13/090200215/mitos-atau-fakta-mobil-penggerak-depan-tak-kuat-nanjak