Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Savart S-1 Sudah Riset Sebelum Gesits Meluncur

Kompas.com - 30/10/2023, 19:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi merek motor listrik buatan anak bangsa hadir di Indonesia, bernama Savart. Untuk penetrasi awal Savart meluncurkan Savart S-1 di Indonesia Motorcycle Show (IMOS+) 2023.

William E. Taifan, CEO PT Garda Energi Nasional Indonesia sebagai produsen Savart mengatakan, meski baru meluncur pada akhir 2023 riset dan pengembangan sudah dilakukan sejak lima tahun silam.

Baca juga: Audison Demoday, Jadi Wadah Penggemar Modifikasi Audio Mobil

Peranti Chip yang digunakan Savart untuk motor listriknya. Menambah performa dan efisiensi bateraiKompas.com/Daafa Alhaqqy Peranti Chip yang digunakan Savart untuk motor listriknya. Menambah performa dan efisiensi baterai

"Kita mulai 2018 saat itu cuma Gesits saja motor listrik nasional, yang lainnya tidak seperti sekarang ini. Saat itu kita kembangkan dan kita lihat makin lama marketnya makin mengarah ke elektrik," kata William yang ditemui di Tangerang, belum lama ini.

Bahkan bila ditarik garis waktu, Gesits G1 sebetulnya baru resmi meluncur di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019. Sebelumnya motor hasil kerjasama Garansindo dengan ITS itu "cuma" roadshow selama dua tahun.

William mengatakan, waktu selama itu digunakan untuk riset. Hasilnya berdasarkan hitungan internal, saat ini Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Savart S-1 mencapai 60 persen.

Baca juga: Bukti Savart S-1 Motor Listrik Asli Indonesia Bukan China

Konsumen mengamati rangka dan komponen bagian dalam motor listrik Savart S-1Kompas.com/Daafa Alhaqqy Konsumen mengamati rangka dan komponen bagian dalam motor listrik Savart S-1

Bisa demikian sebab Savart menggandeng insinyur terbaik dari lulusan universitas terkemuka di Indonesia. Mendesain dan mengembangkan komponen elektrik serta mekanik sendiri.

"Dan juga training saya Phd di Amerika Serikat chemical engineering, jadi saya cukup peduli dengan perubahan iklim, kemudian polusi dan mungkin ini yang jadi salah satu mungkin ini kita harus ubah," kata William.

"Ke depan kami akan terus riset. Motor listrik padahal di luar itu citranya motor bertenaga lebih bertenaga dari motor bensin, tapi di Indonesia citranya jadi lemah tidak kuat nanjak itu yang mau kami ubah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau