KLATEN, KOMPAS.com - Musim kemarau masih berlangsung di sebagian besar wilayah Indonesia, itu sebabnya akhir-akhir ini suhu lingkungan di siang hari terasa sangat panas.
Dampak musim kemarau panjang ini juga menyebabkan sebagian daerah berdebu, khususnya untuk medan jalan yang rusak atau tanah seperti di pedesaan.
Rupanya, lingkungan berdebu berpengaruh terhadap usia pakai oli mesin pada kendaraan bermotor. Seperti apa penjelasan detailnya, simak paparan berikut dari ahlinya!
Baca juga: Cara Mudah Membedakan Oli Mesin Mobil Diesel dan Bensin
Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) Brahma Putra Mahayana mengatakan, masa pakai oli mesin dipengaruhi kontaminan yang ada termasuk kualitas udara, semakin banyak maka oli akan cepat kotor.
“Kontaminan bisa berupa debu di lingkungan sekitar, secara sepintas debu yang berterbangan di udara tidak begitu berpengaruh dengan kualitas oli mesin yang ada di dalam, tapi jika dipahami secara detail, debu ini terbawa masuk ke mesin ketika proses pembakaran terjadi,” ucap Brahma dikutip dari Kompas.com, Minggu (15/10/2023).
Brahma mengatakan, saat mesin bekerja, piston akan menghisap udara masuk ke dalam ruang bakar, pada proses itu debu akan menjadi kontaminan oli mesin.
Baca juga: Efek Buruk Sering Telat Ganti Oli Mesin Mobil
Saat musim kemarau yang membuat banyak debu, pengguna mobil perlu waspada terhadap kualitas filter udara. Kalau memang sudah sangat kotor, sebaiknya diganti agar udara bisa lebih optimal tersaring.
“Meski sedikit, debu yang berada di ruang bakar akan ikut tersapu bersama oli mesin yang bekerja di area dinding silinder, sehingga akan menjadi kontaminan oli mesin, kecil tapi berulang kali,” ucap Brahma.
Selain menjaga kualitas filter udara, konsumen juga wajib memperhatikan kualitas oli mesin karena menurut Brahma bisa saja terjadi penurunan kualitas oli lebih dini daripada anjuran yang seharusnya.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Ganti Oli Mesin Bikin Motor Lolos Uji Emisi?
“Penurunan kualitas oli memang umumnya disebabkan oleh banyaknya jumlah kontaminan yang masuk, untuk kualitas olinya sendiri sebenarnya sudah didesain lebih awet dari anjuran dari diler,” ucap Brahma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.