Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Mobil Hybrid Bekas, Dilarang Jumper Aki

Kompas.com - 22/08/2023, 17:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini produk kendaraan bermotor listrik yang lebih ramah lingkungan semakin ramai di Indonesia. Pada semester I/2023 saja, sedikitnya sudah ada 4 mobil baru yang diperkenalkan dengan berbagai teknologi.

Sejalan dengan hal tersebut, produk kendaraan lisrik pun mulai tampak meramaikan pasar mobil bekas, meskipun secara jumlah memang belum terlalu banyak.

Head of Sales & Marketing Division PT Serasi Mitra Mobil (Mobil88) Tri Bayu Januar menjelaskan, kondisi itu karena kendaraan listrik membentuk suatu segmen baru di pasar mobil bekas. Namun begitu, penyerapannya tidak begitu sulit.

Baca juga: SUV Listrik Wuling Mirip Jimny, Sudah Terdaftar di Indonesia

Toyota Corolla Cross Hybrid di GIIAS 2022KOMPAS.com/STANLY RAVEL Toyota Corolla Cross Hybrid di GIIAS 2022

"Kalau di kita, sampai sekarang masih yang berjenis hybrid. Saat ini kalau dibilang sulit dijual, tidak juga. Kadang ketika punya satu unit, dalam waktu satu bulan itu sudah terjual, jadi cukup cepat," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (4/8/2023).

Mengingat kendaraan listrik merupakan jenis teknologi baru, apa saja yang perlu konsumen perhatikan ketika hendak membeli mobil bekasnya?

Bayu menjelaskan, sebenarnya tidak ada hal khusus yang perlu diperhatikan bila hendak membeli atau menggunakan mobil listrik bekas. Asalkan, pembeliannya dilakukan di diler kendaraan bekas terpercaya.

Sebab biasanya di diler terkait perusahaan akan menjamin kondisi kendaraannya. Sehingga meningkatkan kepastian kenyamanan dan keamanan saat digunakan.

Baca juga: Mencari Penyebab Air Radiator Mobil Cepat Habis

Penjualan mobil bekas MPV dan LMPV naik menjelang lebaran Mobil88 Penjualan mobil bekas MPV dan LMPV naik menjelang lebaran

"Kalau di mobil88, kita lakukan inspeksi bersama produsen terkait yang menjualnya. Apalagi ketika berbicara baterai dan elektrikal. Kita harus bawa unitnya ke sana untuk benar-benar memastikan kondisi kendaraan," kata Bayu.

"Kemudian kita sampaikan juga hal-hal yang harus diperhatikan ketika pemakaian sehari-hari seperti jangan di-jumper apabila tiba-tiba mogok," lanjut dia.

Melakukan jumper pada kendaraan listrik, akan menyebabkan kerusakan fatal pada berbagai sektor. Mengingat, elektrikal yang sangat banyak dan lebih rumit dari kendaraan konvensional.

"Pada kendaraan ICE pun sebenarnya tidak boleh. Tetapi kendaraan listrik, semakin dilarang karena berkaitan dengan elektrikal. Kalau nekat, tidak cuma ganti aki saja jadinya, tapi semuanya bisa kusut," ucap Bayu.

Baca juga: Toyota Land Cruiser Prado Tampil Bergaya Convertible

Hal serupa juga dinyatakan Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi. Hal itu karena terdapat perbedaan tegangan arus listrik pada kendaraan listrik dengan mobil ICE.

Sehingga ketika dilakukan jumper dari mobil ICE ke mobil listrik yang sedang kehabisan daya bisa membuat keduanya mengalami error.

"Pada mobil ICE, karena dayanya lebih kecil daripada mobil listrik maka bisa terjadi kerusakan pada beberapa sektor (daya tersedot). Sementara di mobil listrik, dalam hal ini hybrid, cukup kecil kemungkinan terjadi kerusakan. Tetapi bukan berarti tidak ada dampak, apalagi kalau kita bicara kelistrikan," kata dia kepada Kompas.com.

Sementara itu, tindakan yang perlu dilakukan lainnya ialah ketika pemilik hendak mencuci mobil di tempat pencucian umum.

Baca juga: Khusus Konsumen Ini, Beli Mobil Wuling Bisa DP Cuma Rp 5 Juta

Usahakan supaya selalu memperhatikan mobil ketika dicuci orang lain dan memberi tahu bahwa kendaraan yang sedang diatasi ialah mobil listrik. Supaya, petugas tak menyemprot bagian pelindung baterai dengan air bertekanan tinggi.

"Kadang juga ada tempat cuci mobil yang tiba-tiba menyemprot kap mesin. Jangan sampai itu terjadi, jaga-jaga aja. Tetapi secara umum profil pembeli mobil hybrid di kita sejauh ini adalah mereka yang sudah well known atas mobil itu sendiri," ucap Bayu lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com