Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Bus di Guci, Sopir Jangan Pernah Tinggalkan Bus kalau Ada Penumpang di Dalam

Kompas.com - 07/05/2023, 14:52 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Bus pariwisata meluncur ke jurang tanpa sopirnya di kawasan objek wisata Guci, Tegal, Minggu (7/5/2023). Diduga kejadian tersebut disebabkan oleh tuas rem parkir yang terbebas saat bus parkir dengan mesin menyala.

Sopir bus besar kerap terlihat meninggalkan tempat duduknya ketika penumpang sudah berada di dalam kabin.

Kejadian tersebut mungkin sudah menjadi kebiasaan, karena bus belum saatnya berangkat tapi penumpang sudah masuk.

Biasanya, kabin bus juga sudah dalam kondisi AC menyala, sehingga penumpang menjadi lebih nyaman sembari menunggu penumpang lainnya masuk. Kondisi seperti ini, pasti mesin bus dalam kondisi menyala.

Baca juga: Wali Kota Tangsel Sebut 1 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Peziarah dari Serpong Utara di Tegal

Sejumlah warga sekitar lokasi kejadian mengevakuasi penumpang bus besar yang mengalami kecelakaan masuk jurang di Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu 7 Mei 2023.TRIBUN BANYUMAS/Istimewa Sejumlah warga sekitar lokasi kejadian mengevakuasi penumpang bus besar yang mengalami kecelakaan masuk jurang di Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu 7 Mei 2023.

Lantas, apakah aman sopir bus meninggalkan tempat ketika kondisinya sudah seperti itu?

Sopir Bus Pariwisata AO Transport Aji mengatakan, meninggalkan tempat sopir ketika penumpang sudah masuk dengan kondisi mesin menyala sebenarnya menjadi semacam buah simalakama.

“Menunggu penumpang masuk ke dalam bus kan pasti tidak sebentar, itu juga mesin bus harus menyala karena menjaga suhu kabin bus agar tetap sejuk dari AC yang bekerja, tapi kadang sopir juga perlu meninggalkan tempat untuk keperluan tertentu,” ucap Aji kepada Kompas.com, Minggu (7/5/2023).

Menyikapi hal tersebut, Aji mengatakan kalau sebelum meninggalkan bus, sopir perlu memastikan kondisinya aman, termasuk memastikan situasi parkiran dan keamanan sekitar.

Baca juga: Jumlah Korban Meninggal dan Luka Bus Pariwisata Terjun ke Sungai di Guci Tegal

Kecelakaan bus yang membawa guru pengabdian Gontor 11 Poso, Sulawesi Tengah, menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Anutaloko Parigi Moutong. Diketahui, sebanyak 33 orang yang berada di dalam bus itu terdiri dari 29 Tenaga Pendidik, 2 orang supir dan 2 orang kernet. handover via Tribun Palu Kecelakaan bus yang membawa guru pengabdian Gontor 11 Poso, Sulawesi Tengah, menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Anutaloko Parigi Moutong. Diketahui, sebanyak 33 orang yang berada di dalam bus itu terdiri dari 29 Tenaga Pendidik, 2 orang supir dan 2 orang kernet.

“Pastikan, dan jika perlu lebih tegas lagi, jangan sampai ada orang selain crew berada di area kemudi yang bisa saja menekan atau menggerakkan beberapa kontrol kendaraan,” ucap Aji.

Sopir bus bisa meminta tolong kepada siapa saja yang berkenan, agar area kemudi steril dari pengoperasian yang tidak diinginkan baru bisa meninggalkan tempatnya.

Akan lebih aman lagi bila mematikan mesin, lalu membuang angin kompresor yang berhubungan dengan sistem rem, menurut Aji. Dengan demikian, posisi rem akan terkunci dan peluang bus melaju saat ditinggalkan menjadi lebih kecil.

Baca juga: Detik-detik Bus Rombongan Peziarah Terjun ke Sungai di Guci Tegal, Saksi: Tidak Ada Sopirnya

Bus pariwisata masuk jurang di jalur objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Minggu, 7 Mei 2023.Foto: Tangkapan layar Bus pariwisata masuk jurang di jalur objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Minggu, 7 Mei 2023.

“Bus kan pakai sistem rem angin, jadi kalau mau aman ya matikan mesin dan buang anginnya, tapi apakah dengan demikian penumpang menjadi nyaman selama di kabin, kan tidak?” ucap Aji.

Jadi, penting sekali memastikan area sopir steril dari tangan-tangan yang bisa membahayakan keselamatan penumpang bus. Tidak hanya soal rem parkir, kendali bus ada banyak juga bisa saja aktif karena dimainkan oleh orang yang bukan ahlinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau