Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Pariwisata Terguling dan Masuk Jurang di Objek Wisata Guci

Kompas.com - 07/05/2023, 11:58 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral memperlihatkan bus pariwisata masuk ke jurang yang penuh penumpang di jalur objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Minggu, 7 Mei 2023.

Belum diketahui bus pariwisata berwarna merah tersebut dari PO mana. Namun terlihat dari rekaman video yang diunggah akun Cetul_22, bus terjun ke jurang dan terguling di sungai dekat jembatan menuju Guci.

"Saat berita ditulis, sejumlah warga sedang mengevakuasi penumpang yang berada di dalam bus. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, saat ini korban telah dibawa untuk dilakukan pengobatan di Puskesmas terdekat," tulis keterangan video dikutip pada Minggu (7/5/2023).

Baca juga: Kaca Mobil Pecah Tertimpa Mangga, Hati-hati saat Parkir

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cetul_22 (@cetul_22)

 

Belum ada keterangan resmi mengenai kecelakaan tersebut. Saat ini juga belum ada perkembangan mengenai jumlah korban dan penumpang yang berada di dalam bus tersebut.

Melihat rekaman video di mana bus berjalan sampai akhirnya masuk jurang, dugaan awal ialah bus mengalami rem blong.

Bicara rem blog, kasus seperti itu pada bus dan truk sudah menjadi hal yang umum terjadi. Beberapa analisa dari KNKT terkait penyebab rem blong kendaraan berat adalah gap celah kampas rem dan tromol yang terlalu besar.

Kepala Bengkel Astra Isuzu Majapahit Semarang Agus Wibowo menjelaskan, gap ideal antara kampas rem dengan tromol jadi poin pemeriksaan terpenting kelayakan sistem pengereman mobil niaga dan bus.

Baca juga: Ingat, Pengendara Wajib Turun dari Motor Saat Isi BBM

Disc Brake Bus & TrukBus-truck.id Disc Brake Bus & Truk

"Gap antara kampas rem dengan tromol adalah 0,3 mm sampai 0,6mm. Sistem pengereman bus dan truk cenderung sangat panas dan risiko overheat begitu besar, terlebih di medan jalan pegunungan. Jika celah kampas rem terlalu rapat, gaya pengereman jadi memaksa dan tidak maksimal," ucap Agus kepada Kompas.com belum lama ini.

Kampas rem yang kalah, menyebabkan koefisien gaya gesek pengereman turun sampai mendekati nol, fenomena itu yang kemudian menyebabkan brake fading.

Hal yang terjadi adalah rem jadi keras, dan sama sekali tidak bisa menghentikan laju mobil. Perlu diketahui, sistem rem kedua yaitu rem pembantu juga terganggu.

"Seringnya pengemudi merasa rem tidak pakem, langsung mengambil jalan pintas mengocok pedal rem, yang membuat angin di tangki udara tekor, kemudian pedal rem mengeras, terjadilah rem blong," tuturnya.

Baca juga: Ingat, Pengendara Wajib Turun dari Motor Saat Isi BBM

Menhub Budi Karya Sumadi masuk ke dalam kolong bus mengecek rem bus pariwisata yang parkir di area taman wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis ( 27/12/2018).Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi Menhub Budi Karya Sumadi masuk ke dalam kolong bus mengecek rem bus pariwisata yang parkir di area taman wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis ( 27/12/2018).

Dua sistem pengereman pembantu yakni engine brake dan exhausted brake. Begitu pengemudi panik, kedua perangkat tersebut tak bisa berjalan normal sesuai kebutuhan.

"Kerja dari rem pembantu yaitu memperlambat putaran mesin. Banyak pengemudi memilih bertahap mengurangi laju kecepatan dengan cara engine brake. Namun, saat kondisi darurat kemampuan rem sudah berkurang, hal itu sia-sia jika dilakukan," kata dia.

Kedua ada exhaust brake, atau biasa disebut dengan rem angin. Cara kerjanya, ada katup yang menutup lubang knalpot, sehingga tekanan di dalamnya meningkat dan kembali masuk ke ruang bakar mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com