JAKARTA, KOMPAS.com - Korlantas Polri memperkirakan puncak arus balik lebaran akan terbagi menjadi dua puncak, yakni gelombang pertama pada 24-26 April 2023, dan gelombang kedua pada 29-30 April 2023.
Berkenaan dengan hal tersebut, pihak Jasa Marga juga melakukan pendataan dan penghitungan secara menyeluruh terhadap jumlah kendaraan pemudik yang melintas salam arus balik.
Lisye Octaviana, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga menjelaskan, hasil pantauan terbaru adalah sebanyak 175.000 kendaraan melintas pada tanggal 24-25 April 2023 pukul 14.00 WIB.
“Jika diasumsikan lalu lintas yang belum kembali ke Jabotabek akan terdistribusi secara merata hingga 1 Mei 2023 nanti, maka volume kendaraan dari arah Timur (Trans Jawa dan Bandung) yang kembali ke Jabotabek akan mencapai 134.000 kendaraan per harinya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/4/2023).
Baca juga: Saat Pemudik Istirahat di Rest Area Diimbau Kedepankan Toleransi
Selain itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga melaporkan jika sebanyak 808.000 kendaraan pemudik diprediksi belum kembali ke wilayah Jabodetabek per-tanggal 26 April 2023.
Hendro Sugiatno, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub menjelaskanm prediksi tersebut berkenaan dengan adanya imbauan dari Pemerintah supaya pemudik menunda perjalanan selama dua puncak arus balik yang telah dijelaskan sebelumnya.
"Proyeksi H+1 sampai H+7 (tanggal 23-29 April 2023) di Km 66 Jakarta-Cikampek sebesar 984.000 kendaraan. Sisa kendaraan yang belum kembali ke Jabodetabek 808.000 kendaraan atau masih tersisa 82 persen," ujarnya.
Hendro menambahkan, Pemerintah akan memberlakukan rekayasa lalu lintas bersamaan dengan pembatasan kendaraan angkutan barang.
Baca juga: Saat Arus Balik, Polri Imbau Pemudik Berangkat Malam Hari Untuk Hindari Kemacetan
Hal itu bertujuan untuk memperlancar arus lalu lintas. Menurutnya, pembatasan angkutan barang perlu dilakukan guna mengurai kepadatan di Km 66 sampai Km 48 Tol Jakarta Cikampek.
"Apabila tidak dilakukan pembatasan dan rekayasa lalu lintas maka akan terjadi kepadatan lalu lintas di segmen Km 66 sampai Km 48 Jakarta Cikampek dengan volume per kapasitas rasionya sebesar 1,02 hal ini melebihi batas yang disepakati yaitu 0,8," ujar Hendro.