Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap Ada Arus Balik Lebaran Gelombang Kedua

Kompas.com - 26/04/2023, 13:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memprediksi puncak arus balik 2023 bakal terjadi pada Senin (24/4/2023) dan Selasa (25/4/2023). Meski begitu, jumlah kendaraan yang tercatat belum seluruhnya kembali ke Jabodetabek.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, mengatakan, Jasa Marga mendata realisasi lalu lintas yang kembali ke Jabotabek dari arah Timur (Trans Jawa dan Bandung).

Penghitungan jumlah kendaraan ini dilakukan pada H+1 (24 April 2023) sampai H+2 (25 April 2023 pukul 14.00 WIB), yaitu sebesar 175.000 kendaraan. Dengan jumlah realisasi yang baru mencapai 18 persen dari prediksi arus balik dari arah Timur (984.000 kendaraan).

Baca juga: Jadwal Terbaru One Way, Contraflow, dan Ganjil Genap Arus Balik Periode 26-28 April 2023

Arus balik hari pertama volume kendaraan meningkat, one way diperpanjang hingga Selasa 25 April 2023JASA MARGA Arus balik hari pertama volume kendaraan meningkat, one way diperpanjang hingga Selasa 25 April 2023

Masih terdapat 82 persen lalu lintas yang belum kembali ke Jabotabek atau sebanyak 808.000 kendaraan meski sudah lewat dari prediksi puncak arus balik. Kondisi ini artinya akan ada gelombang arus balik kedua yang lebih besar.

“Jika diasumsikan lalu lintas yang belum kembali ke Jabotabek akan terdistribusi secara merata hingga 1 Mei 2023 nanti,” ujar Lisye, dalam keterangan tertulis (26/4/2023).

Jika dihitung berdasarkan rata-rata, maka volume kendaraan dari arah Timur yang kembali ke Jabotabek akan mencapai 134.000 kendaraan per harinya menurut Lisye.

Baca juga: Pembatasan Angkutan Barang selama Arus Balik Lebaran Diperpanjang

Arus balik hari raya natal 2022Jasa Marga Arus balik hari raya natal 2022

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit bersama jajaran meninjau langsung situasi dan kondisi arus balik lebaran di Cikampek Utama, Selasa (25/4/2023). Tinjauan langsung dilakukan guna memastikan kelancaran arus balik lebaran dan antisipasi prediksi peningkatan volume puncak arus balik sebesar 203.000 kendaraan per hari.

“Seharusnya pada hari ini adalah bagian dari puncak arus balik, Alhamdulillah terjadi perubahan, adanya kebijakan yang sudah diumumkan pemerintah terjadi penurunan kurang lebih 13 persen,” ucap Kapolri dikutip dari NTMC Polri, Rabu (26/4/2023).

Adanya penurunan 13 persen kendaraan arus balik, menurut Kapolri terbantu dengan kebijakan pemerintah bagi TNI-POLRI-ASN untuk menghindari arus balik melalui cuti tambahan serta perubahan waktu halal bihalal instansi pada hari Senin depan serta pemberian tarif diskon tol pada 27-29 April 2023.

Baca juga: Kapolri: Dampak Imbauan Tunda Kepulangan, Pemudik yang Kembali pada Puncak Arus Balik Berkurang

GT Kalikangkung saat pemberlakuan one way arus balik Lebaran pada tahun 2022 lalu.KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA GT Kalikangkung saat pemberlakuan one way arus balik Lebaran pada tahun 2022 lalu.

“Silakan dimanfaatkan sehingga rangkaian puncak balik ini betul-betul bisa diantisipasi dan semuanya bisa berjalan dengan lancar walaupun terjadi kepadatan, kita bisa hindari risiko terjadinya kemacetan luar biasa,” tegasnya.

Kapolri memerintahkan kepada seluruh anggota untuk tetap siap siaga baik di jalur tol maupun arteri hingga Minggu (30/4/2023) meskipun terjadi pergeseran prediksi puncak arus balik. Hal tersebut dilakukan agar semua masyarakat bisa tetap terlayani dengan baik dengan memanfaatkan distribusi dari waktu yang ada sampai hari Minggu nanti.

Menghadapi waktu tersisa untuk arus balik ini, ada rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan seperti oneway dan ganjil genap.

Baca juga: Pemerintah Perpanjang Rekayasa Lalin Arus Balik Lebaran 26-28 April, Ini Jadwalnya...

 

Kapolri menjelaskan oneway diterapkan berdasarkan acuan data melalui traffic counting dimana pada saat mencapai angka tertentu dan diprediksi berlangsung konstan selama 3 jam berturut-turut maka petugas langsung memberlakukan oneway.

“Jadi oneway diberlakukan dengan melihat traffic counting yang dinamis,” ujar Kapolri.

Kapolri menyampaikan ganjil-genap menjadi salah satu upaya diskresi kepolisian apabila terjadi peningkatan beban yang luar biasa di jalur tol. Maka ganjil genap menjadi salah satu pilihan karena dapat mengurangi 20-28 persen.

“Saat ini Kakorlantas belum mengambil keputusan ganjil-genap mudah-mudahan bisa kita hindari untuk tidak digunakan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com