Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atur Volume Musik di Kabin agar Konsentrasi Mengemudi Terjaga

Kompas.com - 25/03/2023, 09:42 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Salah satu aktivitas yang dilakukan pengemudi mobil adalah mendengarkan musik. Dengan alunan musik yang tenang, pengemudi akan merasa nyaman dan tidak mudah terpancing emosi. 

Namun, pengemudi tetap harus konsentrasi penuh dalam berkendara. Untuk itu, volume musik yang di dengarkan di mobil perlu disesuaikan agar tidak menganggu pengemudi. 

"Tidak masalah mau mendengarkan musik atau bernyanyi saat di dalam mobil. Asalkan, pengemudi tetap fokus menghadapi kondisi lalu lintas. Paling penting pengemudi harus aware dengan situasi, terutama jika ada klakson," ucap Founder & Training Director Jakarta Defensive (JDDC) Driving and Consulting Jusri Pulubuhu kepada Kompas.com, belum lama ini. 

Contohnya, saat terjebak macet. Suara musik yang kalem bisa membuat pengemudi tetap konsentrasi dalam kondisi apa pun. Beda jika melaju kecepatan tinggi di jalan tol. Musik dengan tempo tinggi dan keras dibutuhkan untuk memacu adrenalin berkendara, membantu menghindari kantuk. 

Kemacetan sempat terjadi di ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerah arah Tomang, Jakarta Barat imbas kecelakaan lalu lintas, Senin (16/1/2023). Twitter/@TMCPoldaMetro Kemacetan sempat terjadi di ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerah arah Tomang, Jakarta Barat imbas kecelakaan lalu lintas, Senin (16/1/2023).

Menurut Jusri, jenis musik yang dipilih sangat berhubungan dengan kondisi psikologis. 

"Musik rock bit-nya tinggi dan memacu adrenalin. Sebaliknya, musik mellow tenang tapi seakan-akan membawa psikis pengendara terlalu rileks. Ini yang dihindari, mengubah karakter pengemudi spontan," katanya. 

Baca juga: Penting, Perhatikan Ini agar Aman Mengemudi Malam Hari di Tol

Dosen Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta Farida Hidayati menjelaskan, pemilihan musik yang dijadikan teman di perjalanan bisa disesuaikan kondisi suasana hati. 

"Mood tiap orang labil atau terkontrol salah satunya dipengaruhi apa yang ia dengar. Jadi, musik itu untuk membangun semangat. Apalagi di jalan kondisi macet bisa bikin tambah stress," kata Farida. 

Kemampuan dalam menguasai kendaraan, dipengaruhi oleh psikologis pengemudi yang tenang. Belajar dari kasus pengemudi arogan di jalan, jika ditarik kesimpulan banyak diantaranya yang terbebani oleh tekanan jiwa menghadapi masalah hidup. 

"Dengan kata lain, mending tidak usah pergi sekalian dalam kondisi pikiran yang berantakan. Itu kan pikiran berada di fase puncak, artinya harus istirahat. Lebih baik tidak daripada berisiko," jelas Farida. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau