JAKARTA, KOMPAS.com - Titik buta atau blind spot pada mobil sering mengakibatkan kecelakaan. Banyak pengemudi tak sadar bagian bodi kiri, kanan atau roda menyerempet kendaraan lain, bahkan melindas pejalan kaki.
Baru-baru ini, unggahan @dashcamindonesia memperlihatkan seorang anak kecil yang terlindas mobil di jalan tikungan.
View this post on Instagram
Dalam video, ruang bermanuver terlihat sangat terbatas lantaran kondisi jalan yang sempit. Anak kecil tersebut bermain di tikungan dan tidak mengetahui ada mobil yang melintas.
Menanggapi hal itu, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, spion samping dan tengah di cek satu-persatu bila berada di lokasi rawan, seperti persimpangan atau sebelum berbelok.
Kedua, sebaiknya pengemudi mobil mengawasi dan memperhatikan kondisi lingkungan. Dari segala sudut, terkadang ada benda-benda statis maupun pejalan kaki yang menyeberang jalan. Kurang jelas bila dilihat dari dalam kabin sehingga berbahaya.
"Cek spion itu 8 detik, khusus di tikungan bisa pastikan kondisi depan, samping, kanan, atau kiri, baik malah bila menengok. Refleks mengambil keputusan, segera. Jadi, perhitungan matang termasuk ruang manuver harus cukup," ucap Sony kepada Kompas.com, Rabu (22/2/2023)
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Beruntun di Pekanbaru, Ingat Jarak Aman
Fakta di lapangan, menurut Sony, ruang berbelok di tikungan yang terbatas bisa diantisipasi dengan cara mengambil haluan sedikit melebar.
Setelan spion mobil ketiga sisi yaitu samping kanan dan kiri termasuk spion kabin, kata dia, sangat membantu untuk memprediksi adanya bahaya.
Sony menyarankan, pengamatan visual sebaiknya terbagi. Satu sisi melihat kendaraan dari arah berlawanan, tetapi dalam waktu bersamaan bisa siaga untuk membaca obyek-obyek apapun dari spion agar tak ada yang tertabrak.
"Spion bisa dibuat ke bawah. Sehingga benda-benda di dekat roda mobil tetap terlihat. Haluan jarak aman perlu, ruang berbelok jangan mepet. Itu untuk space masih cukup, sehingga bisa menghindari pejalan kaki biar enggak ada senggolan," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.