Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Siap Pansela Dijadikan Jalur Alternatif Mudik Tahun Ini?

Kompas.com - 22/01/2023, 13:22 WIB
Stanly Ravel

Editor

KULON PROGO, KOMPAS.com - Bersama dengan Kementerian PUPR dan Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah melakukan pengecekan jalur Pantai Selatan (Pansela) untuk kesiapan mudik Lebaran 2023.

Tinjauan Pansela dilakukan selama tiga hari via darat yang dimulai dari titik 0 kilometer (km) di Simpang Labuan Banten, hingga menuju Yogyakarta.

Dari hasil pengecekan, Kemenhub bersama dengan PUPR, serta Korlantas Polri akan segera melakukan evaluasi guna memutuskan apakah Pansela bisa digunakan sebagai jalur mudik tahun ini.

"Secara umum jalur tersebut bisa dilalui untuk mudik Lebaran atau pada liburan sekolah serta libur Natal dan tahun baru, meski ada beberapa ruas jalan yang harus menjadi perhatian kita bersama," ucap Cucu kepada media di Yogyakarta, Minggu (22/1/2023).

Baca juga: Cek Jalur Pansela, Penerangan Jalan Jadi Isu Utama

Seperti diketahui, sebelumnya dari hasil tinjauan langsung masih ada beberapa kekurangan yang harus dilengkapi. Paling utama terkait penerangan jalan, rambu lalu lintas, serta marka jalan.

Jalan rusak dan berlubang di rute Pansela Jawa BaratKOMPAS.com/STANLY RAVEL Jalan rusak dan berlubang di rute Pansela Jawa Barat

Hal ini menjadi fokus utama yang akan dikejar. Cucu juga menjelaskan bila ada tim yang sedang melakukan peninjauan untuk menghitung berapa dan apa saja kebutuhannya.

Dalam satu minggu ke depan, menurut Cucu, dari hasil laporan tersebut akan ada pembahasan evaluasi soal apa saja yang akan dilakukan untuk membenahi juga memberikan rekomendasi terkait pemanfaatan jalur Pansela.

Namun prosesnya melalui pertimbangan skala prioritas. Mengingat untuk melengkapi fasilitas seperti perambuan di Pansela yang terbentang sepanjang 1.543 Km melalui 5 provinsi dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Jawa Timur, dibutuhkan dana yang besar.

Baca juga: Mudik via Pansela Lebih Cocok untuk Perjalanan Santai

 Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Cucu MulyanaKemehub Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Cucu Mulyana

 

"Fokusnya gini, dengan survei ini sehingga apa-apa yang harus kita kerjakan yang sesuai dengan porsinya Kemenhub harus dikerjakan. Tentunya melihat kebutuhan perlengkapan jalan yang harus dipenuhi untuk mengantisipasi apabila Pansela dijadikan jalur alternatif mudik, harus ada skala prioritasnya," ujar Cucu.

"Misalnya, tidak semua ruas jalan dipasang lampu penerangan jalan tapi kita pilih di ruas jalan yang lebih rawan saja yang dapat kita pasang," katanya.

Walau demikian, pemasangan lampu penerangan jalan, rambu, serta guardrail juga harus menggunakan strategi terutama terkait penempatan lokasinya.

Pasalnya tak sedikit kejadian ketika sudah terpasang, tapi umurnya hanya bertahan sesaat karena adanya oknum yang melakukan pencurian fasilitas tersebut.

"Nah, kita akan mencari jalan keluarnya, jangan sampai lampu kita sudah pasang, kemudian tidak bisa difungsikan karena ada aspek di situ. Kalau kita lihat sepanjang Pelabuhan Ratu sampai Pangandaran relatif tak ada persoalan, namun di ruas-ruas tertentu masih ada jalan yang relatif lebarnya kurang sehingga dibutuhkan kehati-hatian dari pengguna jalan," ucap Cucu.

Baca juga: Upaya Kemenhub Dorong Minat Masyarakat Lewati Pansela

Salah satu ruas Jalan Pansela Jawa di Kabupaten Wonogiri, Jawa TengahDok. Kementerian PUPR Salah satu ruas Jalan Pansela Jawa di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

Terakhir, Cucu menjelaskan akan melakukan evaluasi apa saja yang menjadi kebutuhan, tak sekadar yang jadi domain Kemenhub, tapi juga instansi lain seperti Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, dan Korlantas Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com