Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara agar Tidak Terpancing Emosi Saat di Jalan

Kompas.com - 17/01/2023, 14:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Macet merupakan kondisi yang menjengkelkan karena yang bisa dilakukan hanya menerima. Tingkat stres saat macet mudah meningkat, karena itu sering terjadi cekcok saat kondisi macet.

Seperti yang terjadi belum lama ini, di mana pengemudi mobil yang kesal mengacungkan airsoft gun kepada pengemudi mobil lainnya di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia wilayah Jakarta Anna Surti Ariani, mengatakan, tingginya emosi seorang pengemudi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya kurangnya edukasi terhadap aturan lalu lintas, atau kondisi psikologis seseorang.

Baca juga: Amankan Modifikasi Pelek pada Mobil Listrik?

Masalah umum Suzuki Katana, overheat di jalan macetDicky Aditya Wijaya Masalah umum Suzuki Katana, overheat di jalan macet

Nina sapaannya, mengatakan dari kacamata psikologi ada cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengendalikan emosi saat sedang berkendara di jalan raya.

Ada manajemen diri yang bisa dilakukan oleh pengemudi sebelum bereaksi terhadap suatu kejadian di jalan raya.

"Yang bisa kita sampaikan secara singkat-padat, kalau ada kejadian tertentu, jangan langsung bereaksi. Tunda dulu reaksi kita. Cara menundanya itu, antara lain, yang tercepat adalah dengan menarik napas panjang," ucap Nina saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Ulas Interior Honda WR-V, Kabin Lapang untuk Ukuran LSUV

Ilustrasi jalan macetKOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Ilustrasi jalan macet

Nina melanjutkan, ada kondisi atau stimulus tertentu yang memancing emosi negatif pengemudi dan membuatnya langsung bereaksi terhadap hal tersebut.

Jika pengemudi bisa berhenti sejenak sebelum bereaksi, ini akan memberikan kesempatan untuk pengemudi tersebut berpikir jernih.

"Maka kita jadi mengaktifkan kemampuan berpikir rasional kita. Dan ketika kita bisa mengaktifkan kemampuan berpikir rasional kita, yang terjadi kita tidak reaktif tapi jadi berpikir, respon apa yang akan kita lakukan," ucap Nina.

Baca juga: Rossi Raih Podium Pertamanya di Balapan Mobil Bersama Sean Gelael

mengemudi marahKompas.com/Fathan Radityasani mengemudi marah

Reaksi dan respon, merupakan dua hal yang berbeda. Jika reaksi cenderung spontan, respon merupakan sesuatu yang dipikirkan terlebih dulu.

Langkah termudah untuk tidak terlibat pertengkaran di jalan adalah dengan menunda reaksi dan menarik napas dalam sampai tenang, kemudian memikirkan jalan keluar lain yang bisa diambil.

Misal, sebagai contoh, ketika bersenggolan dengan kendaraan umum, pengemudi bisa mengambil jalan lain seperti mencatat pelat nomor atau memotret kemudian melaporkan ke pihak terkait, ketimbang harus berkonflik di jalan yang justru berakhir merugikan kedua pihak.

Baca juga: Subaru Forester GT Edition Meluncur, Semakin Aerodinamis

Mengemudi Jaguar I-PaceKompas.com/sendy Mengemudi Jaguar I-Pace

"Misalnya, saya akan catat nomor bus-nya, catat jamnya atau memotret kejadiannya, misalnya. Kemudian kita laporkan. Itu lebih matang," ucap Nina.

Nina juga menekankan pentingnya pengemudi untuk waspada saat sedang berkendara. Karena, bisa jadi, justru kita yang menjadi penyebab konflik atau permasalahan di jalan raya.

"Dengan kita menunda reaksi, kita tarik napas dalam dan menenangkan diri, kita jadi berpikir hal-hal yang bisa jadi (berasal) dari diri kita, atau orang lain. Dan bisa memutuskan sesuatu yang lebih matang, tanpa harus terlibat konflik," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com