JAKARTA, KOMPAS.com – Krisis cip semikonduktor masih menghantui industri otomotif Tanah Air. Salah satu yang paling terasa di sektor roda dua, yang mengakibatkan antrean inden hingga berbulan-bulan.
Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala, mengatakan, ketersediaan cip semikonduktor amat bergantung pada situasi geopolitik.
Menurutnya, dampak krisis cip sudah berkurang dampaknya sejak pertengahan 2022. Namun demikian, masih dirasakan beberapa tipe motor sampai akhir tahun lalu.
Baca juga: Ini Efek jika Sering Gonta-ganti Jenis BBM
“Inden motor masih ada (Desember 2022), tapi enggak begitu besar seperti bulan September atau Agustus,” ujar Sigit, kepada Kompas.com (13/1/2023).
“Itu kan sampai berbulan-bulan. (Tahun ini) masih ada tapi enggak sampai sebulan lebih,” kata dia.
Sebelumnya, Direktur PT Astra Otoparts Kusharijono, mengatakan, kelangkaan semikonduktor mulai dapat penggantinya pada semester kedua tahun 2022.
Baca juga: Berapa Pendapatan Kernet Bus AKAP?
Menurutnya, penjualan tahun 2022 amat terpengaruh masalah semikonduktor. Hal ini mengakibatkan produksi dan sales lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19.
“Sampai akhir tahun ini kelihatannya produksi aman, informasi dari customer kami, OEM. Dan juga sampai kuartal pertama tahun depan. Mudah-mudahan kalau demand-nya masih cukup, ya mestinya tidak ada masalah di tahun depan,” ucap Kusharijono.
“Tapi apakah tahun depan bisa kembali seperti tahun 2019? Seperti sebelum pandemi. Kelihatannya mungkin tidak bisa kembali seperti itu. Mungkin sedikit di bawah 2019 untuk motorcycle,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.