JAKARTA, KOMPAS.com - Chery memutuskan untuk meluncurkan dua model Sport Utility Vehicle (SUV) yakni Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro di pasar otomotif Indonesia.
Tahun depan, pabrikan asal China itu rencananya akan meluncurkan kendaraan listrik Omoda 5 yang juga bermain di segmen SUV.
Lantas, mengapa Chery tidak masuk ke kelas Multi Purpose Vehicle (MPV), mengingat pasarnya di Indonesia sangat menggoda yakni sekitar 16-19 persen dari total penjualan mobil tahunan?
Baca juga: Bahas Baterai Kijang Innova Zenix Hybrid, Dapat Garansi 8 Tahun
President Director PT Chery Motor Indonesia Shawn Xu mengatakan, MPV memang cukup mendominasi penjualan di Indonesia. Meski demikian, SUV menjadi model yang pertumbuhannya paling signifikan.
Kondisi ini yang membuat merek pelat merah China ingin berfokus untuk bermain di segmen SUV terlebih dahulu.
“Setiap negara memiliki satu keyword kendaraan yang mewakili negaranya. Seperti, Thailand identik dengan truk pikap. Kalau kita menyebut Indonesia, akan teringat MPV. Namun untuk saat ini peminat SUV sedang berkembang di sini,” ucap Shawn Xu, saat ditemui Kompas.com di kawasan Pantai Indah Kapuk, belum lama ini.
Shawn Xu melanjutkan, alasan utama jenis MPV dicari karena masyarakat di Indonesia memiliki keluarga besar sehingga membutuhkan kabin yang lapang dan konfigurasi tempat duduk yang banyak.
“Sementara SUV kami punya keandalan tersebut, ditambah performa mesin yang powerfull,” katanya.
Baca juga: Penjualan Suzuki Masih Bersandar kepada New Carry
Shawn Xu menambahkan, di pasar global Chery juga telah memiliki model lainnya, termasuk MPV. Namun, sebagai awalan pihaknya ingin fokus memasarkan SUV melalui Tiggo Pro Series.
“Di global, kami punya MPV, sedan, truk dan masih banyak lagi. Tapi saat ini kami mau fokus di SUV dulu,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.