SEMARANG, KOMPAS.com -Toyota menghadirkan Kijang Innova Zenix dalam dua pilihan mesin, yakni berteknologi hybrid dan murni bensin dengan kode M20A-FKS Dynamic Force Engine.
Mesin bensin baru ini diklaim menawarkan efisiensi bahan bakar dan tenaga yang jauh lebih baik dari versi sebelumnya.
PT Toyota Astra Motor (TAM) menyematkan mesin M20A-FKS yang berkapasitas 1.987 cc, 4 silinder 16 valve DOHC Dual VVT-i dengan tenaga 171 tk dan torsi 20,9 Kgm pada rpm 4.500-4.900.
Menjawab rasa penasaran, redaksi Kompas.com berkesempatan mencoba di pelataran Candi Borobudur, Magelang.
Baca juga: Kenalan dengan Teknologi TSS 3.0 Kijang Innova Zenix Hybrid
Dengan rute sejauh 2 kilometer (km), medan jalan kombinasi tanjakan, dan turunan kontur khas pedesaan menguji handling sasis baru monokok dengan platform TNGA (GA-C).
Kesan awal mencoba transmisi CVT K120 mode sequential shiftmatic 10 kecepatan, tarikan mesin dari putaran bawah terasa responsif yang membuat akselerasi dari 0-80 kpj bisa dengan cepat diraih.
Terlebih saat digunakan untuk melakukan engine brake, laju putaran mesin menahan bobot kendaraan menghasilkan hentakan deselerasi setiap percepatan gigi transmisi.
Saat jalan menurun dengan ruas jalan yang sempit dan menikung, handling terasa lebih presisi yang membuat gejala limbung mampu diredam dengan baik. Hal ini bisa saja karena faktor platform TNGA-C yang biasa dipakai ke sedan atau crossover.
Baca juga: Tes Kijang Innova Zenix Hybrid, Tenaga Besar Mulai Putaran Awal
Bantingan suspensi Innova Zenix punya karakater yang tergolong baik dan mampu menjaga stabilitas mobil saat kecepatan tinggi. Apalagi dengan paduan kaki-kaki yang menggunakan pelek diameter 18 inci dan ban 225/50 membuat putaran setir lebih presisi.
Koreksi putaran setir tidak terlalu banyak ketika bermanuver ataupun melewati lintasan bergelombang. Penggunaan suspensi MacPherson Strut di bagian depan dan semi-independent torsion beam di belakang juga bisa diandalkan meredam getaran jalan.
Pada sesi test drive bersama jurnalis otomotif di Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta itu, ada beberapa diantaranya mengeluhkan visibilitas mengemudi yang berkurang karena pemasangan head unit 10 inci.
Baca juga: Pabrik Chery di Indonesia Jadi Basis Produksi Mobil Setir Kanan
Pandangan mata ke depan sedikit terganggu dan harus disiasati dengan mengatur ketinggian jok. Belum lagi saat memastikan sisi aman kanan dan kiri, memaksa pengemudi beberapa kali mengkoreksi posisi kendaraan dari kaca spion.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.