JAKARTA, KOMPAS.com - Pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, tersedia berbagai moda tranportasi yang bebas emisi, salah satunya adalah bus listrik.
Pemerintah Indonesia menyediakan bus tersebut untuk mobilisasi ribuan orang yang jadi peserta KTT G20 di Bali yang berlangsung tanggal 15-16 November 2022.
Kehadiran bus listrik juga jadi bentuk dukungan percepatan transisi energi. Total ada 41 unit bus listrik yang digunakan selama KTT G20, secara rinci 30 unit disediakan Kementerian Perhubungan RI, dan 11 unit disiapkan beberapa perusahaan.
Baca juga: Wira-wiri di KTT G20, Bus Listrik Merah Putih Resmi Diluncurkan
Dari 41 unit, 30 unit merupakan Bus Listrik Merah Putih (BLMP) yang diproduksi dengan TKDN 76,98 persen. Selain itu, BLMP merupakan kerja sama pengembangan kendaraan listrik BUMN dan konsorsium perguruan tinggi di Indonesia.
Kerja sama yang dilakukan antara Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Institut Seni Indonesia Denpasar, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Sedangkan industri yang berkolaborasi dengan 4 kampus di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) itu ialah PT. Industri Kereta Api (INKA).
Baca juga: Kebiasaan Buruk Langsung Pindahkan Gigi dari D ke P pada Mobil Matik
Semua bus yang digunakan sudah melewati uji kelaikan jalan di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi, Jawa Barat.
Jadwal operasional yang direncanakan untuk bus listrik ini adalah 11-17 November 2022, dengan jam operasional mulai pukul 06.00 WITA sampai dengan 22.00 WITA.
Penggunaan kendaraan listrik sendiri menjadi salah satu bukti komitmen Indonesia dalam mewujudkan transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.