Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Bus Listrik, Mercedes Benz Pilih Opsi CKD atau IKD

Kompas.com - 28/09/2022, 10:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu pemain kendaraan niaga terutama bus di Indonesia yakni Mercedes Benz sampai saat ini belum turut bermain di pasar bus listrik.

Padahal berbagai operator sudah menantikan bus listrik dari merek Jerman tersebut bisa mengaspal di Indonesia. Tapi sayangnya, PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) yang jadi APM Mercedes Benz Trucks & Bus masih terkendala aturan dan regulasi.

President Director PT DCVI Naeem Hassim mengatakan, DCVI siap membawa bus listrik ke Indonesia, namun ada peraturan mengenai biaya impor sasis bus listrik yang cukup tinggi, yakni 40 persen.

Baca juga: Peluncuran Prototipe Bus Listrik Mercedes Benz Mundur ke Tahun Depan

"Tentu Pemerintah punya peraturan dan regulasi. Biaya untuk bawa sasis bus listrik ke Indonesia adalah 40 persen, ini sangat tinggi untuk konsumen," ucapnya di Jakarta, Selasa (26/9/2022).

Tujuan Naeem untuk di Indonesia adalah bukan cuma menjual bus listrik secara utuh (CBU), tapi berencana untuk merakitnya di Indonesia. Namun tentu beberapa unit awal harus diimpor dahulu untuk lihat kemungkinan CKD atau IKD.

Baca juga: Recall PCX 160 Bukan yang Pertama, AHM Juga Pernah Tarik PCX 150


"Ini yang sedang kita bicarakan dengan pemerintah, izinkan kami bawa beberapa unit, jadi kita bisa CKD dan IKD, nanti kita lihat bagaimana kita bisa memproduksinya dan membawa volume yang besar di tahun mendatang," ucap Naeem.

Jadi nantinya bus listrik yang datang secara CBU akan dites di Indonesia dan dilihat potensi perakitan lokal. Tentu saja langkah seperti ini bisa meningkatkan kemampuan SDM di Indonesia, bukan cuma impor secara utuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau