Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips agar Transmisi CVT pada Mobil Matik Awet

Kompas.com - 27/09/2022, 14:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mobil-mobil matik modern banyak yang dibekali dengan Continuously Variable Transmission (CVT) karena keunggulannya dalam memberikan kenyamanan serta tingginya efisiensi bahan bakar.

Transmisi ini terdiri dari dua puli yang terhubung oleh sabuk baja. Komponen ini yang menentukan rasio percepatan pada mobil karena kedua puli tersebut bisa membesar dan mengecil sesuai dengan kebutuhan.

Namun, perlu diketahui bahwa CVT memerlukan perlakuan yang khusus mulai cara pemakaian hingga perawatan agar komponen di dalamnya awet. Nah, berikut ini rangkuman cara yang bikin CVT awet.

Baca juga: Waspada, Ini Perilaku yang Bikin Pendek Usia Transmisi CVT

Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik DaihatsuKompas.com/Donny Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik Daihatsu

Pemilik Aha Motor Spesialis Nissan & Datsun, Hardi Wibowo, mengatakan, ada beberapa cara agar transmisi CVT awet karena pada dasarnya transmisi ini memiliki karakter khusus.

“Saat berkendara dengan mobil CVT, perhatikan tachometer di layar informasi, pastikan putaran mesin tidak terlalu sering melebihi 2.500 rpm dengan posisi tuas transmisi selalu di D untuk melaju,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Kamis (22/9/2022).

Dia mengatakan, putaran mesin yang sering tinggi bisa membuat oli CVT cepat panas, dan membuat performa menurun.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Transmisi CVT Tak Cocok Buat Tanjakan?

Komponen CVT sedang diperiksaKompas.com/Erwin Setiawan Komponen CVT sedang diperiksa

“Selain kelebihan CVT ada pada efisiensi bahan bakar, yaitu pada putaran mesin rendah, suhu oli CVT akan lebih stabil sehingga mampu menjaga komponen di dalamnya, cara ini mengurangi risiko puli mengalami slip dengan sabuk baja,” ucap Hardi.

Selain itu, Hardi juga mengimbau agar pengguna tidak memaksakan mobil CVT melibas tanjakan ekstrem karena hal itu justru akan merusak komponen di dalam transmisi.

“Ketika mobil CVT dipaksa melibas tanjakan ekstrem, maka putaran mesin akan cenderung selalu tinggi agar torsinya dapat, bahkan tidak jarang pengendara memindahkan ke L ketika mobil dirasa mulai tidak kuat, itu sangat berbahaya,” ucap Hardi.

Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Bedanya Transmisi CVT dan D-CVT

Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik DaihatsuKompas.com/Donny Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik Daihatsu

Dia mengatakan, posisi L dengan putaran mesin tinggi dapat membuat komponen di dalam CVT seperti kampas kopling, puli, dan sabuk baja cenderung mengalami slip dan bisa membuatnya rontok.

“Tidak sedikit komponen CVT rontok karena pengendara salah dalam mengoperasikannya,” ucap Hardi.

Selain itu, Hardi mengimbau agar penggantian oli CVT dilakukan secara rutin dan tepat waktu agar komponen CVT selalu terjaga.

Baca juga: Tips Berkendara Mobil CVT biar Irit BBM

Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik DaihatsuKompas.com/Donny Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik Daihatsu

“CVT membutuhkan oli yang berkualitas tinggi, mampu meredam panas, sehingga ketika oli CVT lama tidak diganti akan mengalami penurunan kemampuannya dalam menjaga komponen, baik itu dari sektor suhu serta kebersihannya,” ucap Hardi.

Dia mengatakan, oli CVT akan mengalami kotor karena serpihan halus dari komponen dan dibebani dengan suhu kerja transmisi. Maka dari itu, perlu diganti dengan tepat waktu dan rutin.

Jadi, cara membuat CVT awet bisa dengan melakukan penggantian oli secara teratur, memilih rute yang landai, serta mengoperasikan pedal gas dengan lembut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau