YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mobil-mobil matik modern banyak yang dibekali dengan Continuously Variable Transmission (CVT) karena keunggulannya dalam memberikan kenyamanan serta tingginya efisiensi bahan bakar.
Transmisi ini terdiri dari dua puli yang terhubung oleh sabuk baja. Komponen ini yang menentukan rasio percepatan pada mobil karena kedua puli tersebut bisa membesar dan mengecil sesuai dengan kebutuhan.
Namun, perlu diketahui bahwa CVT memerlukan perlakuan yang khusus mulai cara pemakaian hingga perawatan agar komponen di dalamnya awet. Nah, berikut ini rangkuman cara yang bikin CVT awet.
Pemilik Aha Motor Spesialis Nissan & Datsun, Hardi Wibowo, mengatakan, ada beberapa cara agar transmisi CVT awet karena pada dasarnya transmisi ini memiliki karakter khusus.
“Saat berkendara dengan mobil CVT, perhatikan tachometer di layar informasi, pastikan putaran mesin tidak terlalu sering melebihi 2.500 rpm dengan posisi tuas transmisi selalu di D untuk melaju,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Kamis (22/9/2022).
Dia mengatakan, putaran mesin yang sering tinggi bisa membuat oli CVT cepat panas, dan membuat performa menurun.
“Selain kelebihan CVT ada pada efisiensi bahan bakar, yaitu pada putaran mesin rendah, suhu oli CVT akan lebih stabil sehingga mampu menjaga komponen di dalamnya, cara ini mengurangi risiko puli mengalami slip dengan sabuk baja,” ucap Hardi.
Selain itu, Hardi juga mengimbau agar pengguna tidak memaksakan mobil CVT melibas tanjakan ekstrem karena hal itu justru akan merusak komponen di dalam transmisi.
“Ketika mobil CVT dipaksa melibas tanjakan ekstrem, maka putaran mesin akan cenderung selalu tinggi agar torsinya dapat, bahkan tidak jarang pengendara memindahkan ke L ketika mobil dirasa mulai tidak kuat, itu sangat berbahaya,” ucap Hardi.
Dia mengatakan, posisi L dengan putaran mesin tinggi dapat membuat komponen di dalam CVT seperti kampas kopling, puli, dan sabuk baja cenderung mengalami slip dan bisa membuatnya rontok.
“Tidak sedikit komponen CVT rontok karena pengendara salah dalam mengoperasikannya,” ucap Hardi.
Selain itu, Hardi mengimbau agar penggantian oli CVT dilakukan secara rutin dan tepat waktu agar komponen CVT selalu terjaga.
“CVT membutuhkan oli yang berkualitas tinggi, mampu meredam panas, sehingga ketika oli CVT lama tidak diganti akan mengalami penurunan kemampuannya dalam menjaga komponen, baik itu dari sektor suhu serta kebersihannya,” ucap Hardi.
Dia mengatakan, oli CVT akan mengalami kotor karena serpihan halus dari komponen dan dibebani dengan suhu kerja transmisi. Maka dari itu, perlu diganti dengan tepat waktu dan rutin.
Jadi, cara membuat CVT awet bisa dengan melakukan penggantian oli secara teratur, memilih rute yang landai, serta mengoperasikan pedal gas dengan lembut.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/27/141200715/tips-agar-transmisi-cvt-pada-mobil-matik-awet