JAKARTA, KOMPAS.com - Francesco Bagnaia gagal mendulang poin di GP Jepang akhir pekan lalu. Pecco Bagnaia terjatuh saat berusaha menyalip Fabio Quartararo dari sisi dalam.
Tanpa tambahan poin posisi Quartararo makin kokoh di puncak dengan selisih 18 poin. Quartararo mengoleksi 219 poin sedangkan Pecco tidak berubah yaitu 201 poin.
Di GP Jepang, pebalap tim pabrikan Ducati itu bersusah payah agar bisa mengejar Quartararo. Usahanya makin berat sebab sempat disusul oleh calon rekan setimnya musim depan, Enea Bastianini.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Rem CBS Honda Vario 125 Kurang Pakem?
Aksi Bastianini kontra produktif sebab "seharusnya" jangan mengusik Pecco yang sedang bertarung untuk gelar juara dunia. Jika tidak diganggu, Pecco bisa punya waktu lebih banyak untuk menyodok ke barisan depan.
Manager Ducati Davide Tardozzi, bahkan terlihat kesal saat Bastianini menyalip Pecco.
Meski akhirnya Pecco jatuh karena kesalahannya, aksi Bastianini dianggap arogan. Apalagi dia sebelumnya meraih podium pertama di GP Aragon setelah menyalip Pecco.
Pebalap rookie dari tim VR46 Racing Team, Marco Bezzecchi mengatakan, sepanjang balapan dia menyebut punya kecepatan yang konstan. Tapi dia tidak akan menyalip Pecco.
Baca juga: Kekhawatiran Masyarakat untuk Konversi Kendaraan Listrik
"Saya memulai dengan baik, tetapi ketika saya berada di belakang Pecco, saya tetap di belakangnya agar tidak mengambil risiko mendapat masalah,” ungkap Bezzecchi mengutip Tuttomotoriweb, Selasa (27/9/2022).
Saat ini Ducati adalah merek dengan jumlah motor terbanyak di lintasan, dan normal jika digabungkan Ducati dapat menciptakan keuntungan tersendiri untuk Bagnaia.
Di Motegi, Pecco start dari posisi yang buruk dan tidak dapat memaksakan kecepatannya. Tetapi secara teori Pecco harusnya bisa dapat perlindungan dari tujuh Desmosedici yang lain.
Baca juga: Perbandingan Harga New Honda Vario 125 Vs Rival Sekelas
“Ketika grup berkumpul, sekitar sepuluh lap telah berlalu dan ban mulai memberi saya masalah karena tekanan," kata Bezzecchi.
"Selama balapan saya banyak berpikir. Pecco adalah teman baik saya dan pada saat-saat tertentu saya merasa memiliki ritme lebih dari dia, tetapi saya memilih untuk tetap berada di belakang," kata dia.
"Itu 100 persen pilihan saya, tidak ada seorang pun dari Ducati, baik Gigi (Dall'Igna) maupun orang lain yang memberi tahu saya tentang hal itu," ungkap Bezzecchi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.