Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serupa Tapi Tak Sama, Ini Bedanya Transmisi CVT dan D-CVT

Kompas.com - 25/09/2022, 09:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain transmisi continuously variable transmission (CVT), saat ini juga ada yang namanya Dual Mode Continuously Variable Transmission alias D-CVT.

Model transmisi D-CVT dikenalkan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) ketika meluncurkan Rocky, yang kemudian digunakan juga pada All New Xenia, dan Sirion. Termasuk saudara kembarnya, yakni Raize dan Avanza.

Walau dari sisi penggunaannya sama saja dengan transmisi matik lainnya, tapi sistem kerja antara CVT dan D-CVT bisa dibilang berbeda.

Pada sistem transmisi CVT, perpindahan gigi atau shifting hanya menggunakan sabuk baja saja yang menghubungkan dua buah pulley, yakni drive dan driven.

Baca juga: Tips Berkendara Mobil CVT biar Irit BBM

Keduanya bisa bergerak, melebar atau menyempit dengan cara bergeser ke kiri atau kanan, sehingga menjadi rasio gigi pada CVT.

Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik DaihatsuKompas.com/Donny Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik Daihatsu

Sementara untuk D-CVT, tak hanya menggunakan sabuk baja saja, tapi juga ikut dikombinasikan dengan planetary gear pada batang drive dan driven pulley yang membuat split gears system.

"Kalau pada transmisi D-CVT Daihatsu, ketika pada putaran tinggi, sabuk itu digantikan dengan plenetary tadi," ujar Technical Service Division Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/9/2022).

"Jadi pada kecepatan rendah dan sedang seperti di perkotaan tetap sabuk, bedanya saat kecepatan tinggi yang konstan saja," katanya.

Seperti dijelaskan, plenetary pada D-CVT bermain di kecepatan tinggi saat pedal gas mulai diinjak lebih dalam, rpm naik, dan laju mobil makin kencang dan konstan.

Baca juga: Daftar Biaya Perbaikan Transmisi CVT pada Mobil

Kondisi ini diklaim membuat D-CVT memiliki kelebihan dibanding model CVT konvensional. Seperti, akselerasi yang halus, rasio gigi yang lebih panjang, juga efisiensi bahan bakar.

Transmisi CVT RockyKOMPAS.com/STANLY RAVEL Transmisi CVT Rocky

"Akeselerasinya lebih baik, karena tidak ada energi perpindahan yang terbuang, salah satu dampak positifnya ke efisiensi bahan bakar," katanya.

Kondisi ini sudah pernah redaksi rasakan sendiri ketika menjajal All New Xenia beberapa waktu lalu. Putara atasnya memang lebih terasa terisi selain dari tiap perpindahan gigi yang terasa smooth.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, teknologi D-CVT sebenarnya tak jauh berbeda dengan CVT lain. Contoh seperti pada tuas transmisi yang masih dilengkapi dengan posisi D (drive) untuk melaju dan R (reverse) untuk mundur.

Khusus pada Daihatsu Rocky dilengkapi dengan posisi S (sport) yang berfungsi untuk mendapatkan akselerasi lebih tinggi.

Selain itu juga ada posisi M (manual) yang memungkinkan pengendara merasakan sensasi memindahkan gigi secara manual.

Sedangkan untuk D-CVT pada New Sirion dilengkapi dengan posisi B (brake) untuk memaksimalkan engine brake yang sangat membantu ketika dihadapi jalan menurun.

Baca juga: Cara Paling Mudah Merawat Transmisi Mobil Matik

"Kalau dibilang lebih awet dengan CVT bisa saja, tapi pada intinya soal transmisi matik, baik CVT atau D-CVT, itu juga sangat berpengaruh pada masalah perawatan dan cara pemakiannya," ucap Bambang.

Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik DaihatsuKompas.com/Donny Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik Daihatsu

Sebelumnya, Bambang sudah pernah membahas soal masalah perawatan D-CVT, yakni melakukan pengecekan volume serta kualitas oli secara berkala.

Pengecekan bisa dilakukan tiap 20.000 Km atau 12 bulan, dan penggantian oli setiap 80.000 km atau 48 bulan, mana yang lebih dulu tercapai.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com