Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Penyebab Korsleting pada Bus, Bisa Bikin Kebakaran

Kompas.com - 18/07/2022, 07:12 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus bus terbakar di Indonesia memang kerap terjadi. Biasanya sumber api bisa berasal antara ruang mesin atau bahkan kompartemen AC yang ada di plafon.

Sebenarnya, salah satu faktor bus yang bisa terbakar saat sedang beroperasi maupun diam adalah karena korsleting. Arus pendek listrik yang terjadi di bus bisa disebabkan berbagai hal.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi Ahmad Wildan menjelaskan, kasus bus terbakar karena korsleting lebih sering terjadi daripada disebabkan masalah kebocoran saluran bahan bakar.

Baca juga: Layanan Servis Makan di Bus AKAP, Jadi Standar Bus di Pulau Jawa

Petugas Damkar Brebes melakukan pedamaman bus Rosalia Indah yang terbakar di ruas tol Pejagan-Pemalang, Brebes, Minggu (17/7/2022) (Dok. Damkar Brebes)Kompas.com/Tresno Setiadi Petugas Damkar Brebes melakukan pedamaman bus Rosalia Indah yang terbakar di ruas tol Pejagan-Pemalang, Brebes, Minggu (17/7/2022) (Dok. Damkar Brebes)

"Saya belum pernah menemukan terbakarnya bus karena kebocoran sistem BBM ataupun overheat pada mesin. Kalau pada kendaraan pribadi, saya beberapa kali menemukan hal tersebut. Itu pun dipicu dari modifikasi, bukan kesalahan perakitan dari pabrikan," ujar Wildan kepada Kompas.com belum lama ini.

Perlu diketahui, syarat timbulnya api ada tiga, oksigen, percikan, dan bahan yang mudah terbakar. Wildan kerap menemui kondisi aki yang kurang terawat berisiko jadi sumber api.

Misalnya seperti cairan aki yang berada di bawah ambang minimum membuat pelat anoda dan katoda yang semula berfungsi sebagai penyimpan daya berubah jadi beban. Perubahan fungsi ini menyebabkan alternator lebih cepat panas.

Baca juga: 10 Mobil Terlaris Juni 2022, Avanza Posisi Pertama Xpander Merosot

Ketika sudah overheat, komponen tersebut bisa menyebabkan korsleting dan muncul percikan api. Setelah itu, percikan bisa mengenai material lain seperti kabel yang mudah terbakar sehingga api makin besar.

Sedangkan untuk kompartemen mesin, api bisa muncul karena pemasangan kabel yang salah. Sering ditemui kabel melalui rangka bus tanpa pelindung, sehingga rawan tergesek dan menyebabkan percikan api.

Kemudian, sering juga ditemui kabel yang diikat ke rangka hanya dengan kabel ties, pastinya tidak aman. Lalu, sambungan kabel juga kerap terlewat perhatiannya, jadi cuma mengandalkan solatip maupun lakban, tidak sesuai standar.

Lokasi sambungan yang dekat dengan mesin bersuhu panas menyebabkan isolasi penutup sambungan kabel bisa dengan mudah mengelupas. Risiko korsleting dan arcing pun kembali menghantui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com