Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Naik, Moeldoko Ajak Masyarakat Mulai Beralih ke Kendaraan Listrik

Kompas.com - 11/07/2022, 19:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko mengajak masyarakat mulai untuk melirik kendaraan listrik berbasis baterai sebagai transportasi pribadi.

Pasalnya, saat ini harga bahan bakar minyak (BBM) semakin mahal yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan biaya harian. Terlebih untuk masyarakat yang mobilitasnya sangat aktif.

"Dengan itu, Periklindo memiliki tagline utama untuk pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 yakni 'BBM naik siapa takut'," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Pakai Pertamax Turbo, Perhatikan Spesifikasi Mobil Biar Tidak Mubazir

Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.

"Kalau Anda tidak ingin boros karena menggunakan BBM (konsumsi BBM), silahkan gunakanlah kendaraan listrik. Mobil listrik, sepeda motor listrik, yang berbasis baterai," lanjut Moeldoko.

Selain itu, tambah Moeldoko, dengan menggunakan kendaraan listrik maka pengguna juga berkontribusi mengurangi impor BBM. Pada jangka waktu panjang, tercipta lingkungan yang bersih.

Dalam kesempatan serupa, PEVS 2022 disebut sebagai ruang edukasi yang cukup lengkap mengenai kendaraan listrik. Di sana, pengunjung bisa melakukan test drive, ikut seminar, sampai melihat produk terbaru.

Selain itu, juga memberikan ruang bagi produsen pendukung kendaraan listrik untuk unjuk gigi.

"Sebab banyak industri pendukung kendaraan listrik di Indonesia tapi belum memiliki aktualisasi diri. Diharapkan ini bisa menjadi ruang baginya," kata dia.

Baca juga: Sirkuit Ancol Tak Boleh Buat Street Race, Ini Penjelasan Ahmad Sahroni

Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko melayat ke rumah duka Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo di Widya Chandra, Jakarta, Jumat (1/7/2022). Tjahjo Kumolo meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, selama hampir dua pekan.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko melayat ke rumah duka Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo di Widya Chandra, Jakarta, Jumat (1/7/2022). Tjahjo Kumolo meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, selama hampir dua pekan.

Pameran kendaraan listrik PEVS 2022 akan diikuti beberapa merek roda empat dari kendaraan penumpang seperti DFSK, Wuling, serta dari kendaraan komersial seperti Bus MAB hingga line-up truk listrik dari Fuso.

Ada pula lini kendaraan roda dua dan kendaraan niaga yang diikuti oleh Erolis, Nozomi, Rakata, Smoot EV dan Trolis.

Brand komponen pendukung kendaraan listrik seperti Birubatt, Fixio dan Oyika hingga sederet produk lokal juga akan unjuk gigi menampilkan inovasinya.

Tidak Ketinggalan, perusahaan BUMN yakni Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga ikut mendukung penuh acara ini sebagai Sponsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com