JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina bakal melakukan uji coba pembelian Pertalite melalui sistem pendaftaran pada 1 Juli 2022 di 5 provinsi. Langkah ini diambil agar BBM subsidi bisa tepat sasaran.
Sayangnya, meski sudah ada kajian soal mobil 2.000 cc ke atas yang dianggap sebagai kategori mobil mewah dan akan dibatasi membeli Pertalite, tapi hal tersebut belum juga putus sampai saat ini.
Menanggapi kajian tersebut, Sekertaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, bila mengacu pada regulasi Euro 4, harusnya semua mobil sudah tak lagi menggunakan bensin dengan RON 90.
Baca juga: Mulai 1 Juli, Beli Pertalite dan Solar Wajib Daftar Dulu
"Saya tidak mau masuk dari ranah itu (kapasitas mesin), saya kembalikan kepada spesifikasi kendaraan saja, kita sudah masuk Euro 4, artinya ada spesifikasi persyaratannya, konsumen harus tahu," ucap Kukuh kepada Kompas.com, beberapa hari lalu.
"Kami patuh pada ketentuan pemerintah saja, kendaraan buatan 2018 harus sudah standar Euro 4, artinya sudah harus menggunakan RON di atas 91," katanya.
Bila melihat dari rekomendasi pabrikan, mobil murah alias low cost green car (LCGC) saja harusnya sudah menenggak RON 92 atau sekelas Pertamax.
Baca juga: Mobil Zaman Sekarang Masih Minum Pertalite, Ini Dampaknya
Pengkajian kategori mobil mewah dari sisi kapasitas mesin juga mendatangkan tanda tanya, pasalnya banyak mobil di segmen menengah ke atas yang kini justru tak lagi menggunakan kubikasi besar.
Rata-rata beralih menggunakan mesin lebih kecil, seperti 1.000 cc atau 1.500 cc, namun dilengkapi turbo, sehingga sektor tenaganya tak kalah saing dengan mesin di atas 2.000 cc.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.