JAKARTA, KOMPAS.com - Muncul anggapan setiap ada kerusakan pada kendaraan dan segera tidak diperbaiki maka akan membuat komponen lain ikutan rusak atau dengan kata lain menular.
Hal itu terkesan mengada-ada jika tidak dipahami secara objektif, pasalnya mana mungkin benda mati bisa membuat benda lain disekitarnya rusak jika tidak ada campur tangan manusia.
Namun, ada beberapa kasus kerusakan suatu komponen diakibatkan oleh rusaknya komponen lain. Biasanya, hal ini berlaku untuk benda-benda yang saling berhubungan satu sama lain dalam hal menjalankan perannya.
Baca juga: Wajib Mengecek Kaki-kaki Mobil Sebelum Melakukan Spooring
Seperti pada sektor kaki-kaki yang memang saling terhubung satu sama lain untuk menopang kendaraan. Sehingga, ketika terjadi kerusakan maka komponen lain menjadi bekerja lebih berat dari biasanya. Pada akhirnya menyebabkan komponen lain cepat rusak.
Pemilik Sriyatin Car Spesialis Nissan & Datsun Agus Setiawan mengatakan, ada beberapa kerusakan komponen yang bila tidak segera diperbaiki bisa merusak komponen lain pada kendaraan, khususnya pada sektor kaki-kaki.
“Misal ada ban benjol, jika tidak segera ditangani maka akan membuat kendaraan tidak stabil saat berjalan. Sehingga membuat shock bekerja lebih sering selama roda tersebut berputar. Akhirnya shock akan cepat bocor,” ucap Agus kepada Kompas.com, Selasa (28/6/2022).
Baca juga: Jangan Asal, Modifikasi Kaki-kaki Mobil untuk Harian Ada Batasannya
Agus juga mencontohkan, bila kerusakan pada beam belakang, maka hal itu bisa membuat roda aus tidak merata.
Ketika beam itu rusak, titik berat yang ditumpu tidak seimbang atau dapat mengubah sudut penyelaras roda. Hal itu bisa terjadi lantaran fungsi utama beam sebagai penopang berat kendaraan bagian belakang.
Sehingga, anggapan bahwa kerusakan komponen mobil bisa menular itu ada benarnya, walau tidak menular secara langsung seperti virus. Melainkan menular seiring pertambahan beban yang harus dipikul komponen tersebut ketika komponen lain mengalami kerusakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.