Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhitungan TKDN Mobil Hybrid yang Akan Diproduksi Toyota Indonesia

Kompas.com - 21/05/2022, 08:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam waktu dekat akan memproduksi mobil hybrid di pabrik Karawang, Jawa Barat.

Bahkan untuk lini produksi mobil hybrid sudah dibuat dan para engineer-nya sudah diberi pelatihan. Sehingga nantinya, produk hybrid yang dibuat di Karawang punya kualitas yang baik.

Mobil yang diproduksi di Indonesia, tentunya ada beberapa komponen yang disuplai dari perusahaan lokal di Indonesia, atau dikenal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Baca juga: Strategi Toyota Produksi Mobil Hybrid di Indonesia, Pakai Model yang Sudah Ada

Perjalanan test drive jajaran mobil hybrid dan PHEV Toyota, dari Banyuwangi-Bali, 9-11 Oktober 2019.CUTENK Perjalanan test drive jajaran mobil hybrid dan PHEV Toyota, dari Banyuwangi-Bali, 9-11 Oktober 2019.

Lalu mengenai produk mobil elektrifikasi yang nantinya diproduksi di Indonesia, seberapa besar TKDN-nya?

Bob Azam, Direktur Corporate Affairs PT TMMIN mengatakan, mobil hybrid yang akan diproduksi merupakan teknologi baru, sehingga TKDN masih dibilang lebih rendah dibanding mobil konvensional.

"Kalau teknologi baru pasti TKDN-nya akan lebih rendah," ucap Bob di Karawang, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Gara-gara Lampu Rem Kelap-kelip, Dua Pengemudi Mobil Cekcok

Bob menjelaskan, besaran TKDN pada kendaraan akan tergantung dari banyaknya mobil tersebut di jalanan. Semakin banyak mobil tersebut ditemui di jalan, maka ada peluang TKDN-nya akan bertambah.

"TKDN itu kan tergantung dari economic scale-nya, mobil itu dipakai berapa banyak orang. Semakin banyak dipakai, semakin TKDN punya peluang untuk lebih tinggi lagi, jadi intinya itu," ucap Bob.

Selain itu, tetap ada peluang mobil hybrid yang diproduksi di Indonesia ini akan memiliki TKDN yang tinggi. Namun, hal tersebut harus dikaitkan dengan kompetisi di negara lain serta kebijakan pemerintah.

"Tugas kita memberikan feedback kepada pemerintah, bagaimana regulasi di negara lain, mereka pajak lebih rendah. Kita harus kasih masukan seperti itu, sehingga nantinya populasi mobil elektrifikasi lebih besar, TKDN-nya nanti bisa lebih tinggi," kata Bob.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau