JAKARTA, KOMPAS.com – Saat melewati arus mudik dan balik sudah pasti pemudik akan bertemu dengan kemacetan.
Otomatis kendaraan mau tak mau harus disiksa untuk menempuh jarak ratusan bahkan ribuan kilometer, dengan periode perjalanan yang lama.
Kondisi ini bisa memberi efek negatif pada mobil, karena kinerja yang ditanggung mobil sangat berat.
Selain membawa beban banyak, jalan rusak, macet parah, dan jarak tempuh panjang. Beberapa komponen mobil pun menjadi rawan rusak.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, setelah melakukan perjalanan mudik ada baiknya melihat kondisi oli dulu.
Selanjutnya periksa apakah ada keluhan yang dirasakan pengemudi pada kendaraan.
“Kalau mobil baru sebaiknya mengikuti jadwal servis berkala, seandainya tidak ada keluhan. Kalau mobil lawas, tergantung dari keluhan yang dirasa. Kalau tidak ada, tidak perlu diservis, kecuali memang jadwal penggantian oli mesinnya,” ucap Didi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/5/2022).
Baca juga: Arus Balik, Ribuan Penumpang Bus Tiba di Pulo Gebang Awal Pekan Ini
Sementara itu, Sudrajat, mekanik AutoSpeed, Jakarta Timur menjelaskan, usai mudik tak cukup hanya mengganti oli mesin.
Banyak komponen yang harus diperiksa karena sudah dipaksa bekerja sepanjang waktu menembus kemacetan.
“Semuanya bertujuan memperpanjang usia mobil. Dicek dahulu, kalau rekomendasi buku servis harus diganti, ya sebaiknya diganti, meski ada beberapa komponen yang masih bisa bertahan dengan jarak lebih panjang dari rekomendasi,” ucap Sudrajat.
Berikut komponen yang rawan lelah dan direkomendasi ganti jika diperlukan:
1. Suspensi.
Sokbreker dan kawan-kawannya kemungkinan mengalami kelelahan dan minta diganti. Misalnya, cek tie-rod, ball joint, hingga baut-baut pada suspensi. Jika ada indikasi rusak, jangan ditunda, segera ganti.
2. Rem.
Kinerja rem, terutama untuk mobil matik akan sangat berat ketika perjalanan jarak jauh dan macet. Cek kampas, bila perlu bagian lain seperti kaliper dan piringannya.