JAKARTA, KOMPAS.com - Sirkuit Ancol akan jadi tuan rumah balap mobil listrik Formula E pada 4 Juni 2022. Segala kesiapan sirkuit sudah dikerjakan agar balapan berlangsung lancar.
Memiliki DNA street circuit alias sirkuit jalan raya, maka ada beberapa perbedaan antara Sirkuit Ancol dengan sirkuit international lain di Indonesia, semisal Sirkuit Sentul dan Sirkuit Mandalika.
Saat balapan, sisi trek kanan-kiri akan memakai tembok sebagai pembatas dengan pagar tinggi. Tembok dan pagar ini berfungsi sebagai pengaman ke penonton jika mobil tabrakan.
Baca juga: Enea Bastianini Hampir Ikut VR46 Academy pada 2014
Irawan Sucahyono, VP of Infrastructure and GA Formula E - Jakpro, mengatakan, tembok dan pagar yang dipakai tidak sembarangan melainkan impor dan terjamin keamanannya.
Irawan menyebut tembok dan pagar dihomologasi oleh Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) sesuai ketentuan, sehingga tembok dan pagar tak bakal geser meski tertabrak mobil.
"Jadi ini contoh tembok buat barrier dan di atasnya ada pagarnya. Nanti ini akan ditaruh di sekeliling trek," ujar Irawan kepaad Kompas.com, akhir pekan lalu.
Baca juga: Suzuki Jimny Disulap Lebih Gagah bak Jeep Rubicon
"Tembok ini sengaja dibikin buat acara ini, jadi bisa diangkat-angkat. Tinggi 1 meter panjang 4 meter beratnya 3,6 ton, ini adalah syarat dari FIA," katanya.
"Tembok harus sedemikian beratnya sudah diperhitungkan, supaya dengan adanya tembok ini bisa mengamankan penonton di belakangnya," kata konsultan motorsport ini.
Sama seperti tembok, pagarnya juga homologasi dari FIA. Pagar punya dua ketinggian yaitu dengan tinggi 1,8 meter dan 2,5 meter. Sehingga dengan tembok tingginya jadi 2,8 meter dan 3,5 meter.
Baca juga: Marc Marquez Sempat Ingin Pensiun Usai Kecelakaan di GP Mandalika
Penempatannya tergantung tingkat urgensinya. Titik-titik di mana bakal terjadi senggolan atau butuh perlindungan lebih bakal pakai pagar yang lebih tinggi.
"Kemudian pagar ini juga khusus, ini impor karena ini homologasi dari FIA jadi memang harus begini ada lisensinya. Sebenarnya Indonesia bisa bikin, tapi tidak bisa dipakai karena ada peraturan regulasi jadi terpaksa harus impor," katanya.
"Ini adalah model terbaru, kalau dulu kita lihat di seluruh trek yang ada ialah pakai model kawat ayam, dengan sling, sedangkan ini model baru. Ini sudah diperhitungkan," kata Irawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.