JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi bajing loncat kembali viral di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram Romansa Sopir Truck, terlihat dua orang sedang melakukan aksi bajing loncat di Jalan Soekarno-Hatta (bypass), Kota Bandar Lampung, Minggu (08/5/2022).
“Aksi bajing loncat di jalan Soekarno-Hatta (Bypass) depan PT Berindo Jaya arah ke Transmart, Sukabumi, Kota Bandar Lampung. Kejadian kemarin sore, Minggu, (08/05/22) sekira pukul 17.20 WIB”. tulis keterangan video tersebut.
Baca juga: Update Harga Skutik Bekas 125 cc per Mei 2022
Bajing loncat merupakan aksi kriminal mengambil barang di belakang bak truk. Aksi ini dilakukan setidaknya oleh dua orang, satu mengendarai motor dan satu lagi mengambil barang.
Ketika melihat aksi pencurian tadi, apalagi di jalanan yang macet, kadang kerap muncul rasa ingin mencegahnya. Namun hal tersebut sebenarnya bisa berbahaya bagi diri sendiri.
Training Director The Real Driving Centre (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, bagi pengguna jalan yang melihat langsung kejadian bajing loncat, cara menolong sopir truk cukup dengan merekam saja.
View this post on Instagram
“Bila kita melihat, bisa merekam kejadian tersebut, melaporkan kepada yang berwenang. Selain itu bisa juga meng-upload ke media sosial sehingga ada sanksi sosial kepada pelaku,” ucap Marcell, belum lama ini kepada Kompas.com.
Kemudian, jika diunggah ke media sosial, bisa menjadi pelajaran untuk pengemudi truk. Jadi mereka bisa lebih waspada saat melewati jalur yang rawan tadi.
“Jangan coba tangkap langsung pelakunya. Bisa saja nanti jadi korban kejahatan, karena ada komplotannya yang standby, lebih baik serahkan ke ahlinya yaitu penegak hukum,” kata Marcell.
Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana menambahkan, tidak semua orang memiliki kapasitas dan kemampuan untuk menindak bajing loncat.
Pelaku bajing loncat biasanya sudah terlatih dan bahkan minimal membawa senjata tajam dalam melakukan aksinya.
“Dalam kondisi terpaksa, pelaku bajingan loncat ini bisa melukai siapapun. Hanya petugas seperti TNI atau Polisi saja yang bisa melawan mereka. Karena mereka bertindak terukur dan atas nama negara,” kata dia.
Sony menambahkan, pelaku bajing loncat ini biasanya tidak akan peduli dengan teguran orang biasa.
Baca juga: Yamaha Tertarik Gaet Murid VR46 Lagi
“Kita juga jangan merasa mampu melawan mereka. Kalah menang tidak jadi ukuran, tapi kalau ada korban berujung meninggal maka kita bisa terseret,” ucap Sony.
Selain itu, jangan coba memberi klakson panjang saat melihat aksi bajing loncat. Pelaku kriminal ini tidak akan peduli, malahan bisa-bisa si pengemudi yang memberi klakson ini yang diserang balik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.