Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalai Soal Kelaikan Bus Saat Musim Mudik, Operator Bakal Ditindak

Kompas.com - 11/04/2022, 09:22 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memastikan kesiapan armada bus di wilayah DKI Jakarta dalam menyambut musim mudik Lebaran 2022, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai melakukan pengecekan guna memastikan kondisi kelaikannya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, mengatakan pihaknya ingin berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk dari pihak Perusahaan Otobus (PO) sebagai operator.

Menurut Budi, mudik Lebaran menjadi momen yang sangat baik bagi angkutan bus menjadi primadona. Hal tersebut sejalan dengan aktivitas Ditjen Hubdat dalam melakukan revitalisasi angkutan.

"Terget jangka pendeknya kesiapan pemerintah dan operator menyuplai kebutuhan bus bagi masyarakat selama masa angkutan Lebaran 2022, tapi harus ada jaminan kendaraan dalam aspek keselamatan. Malu kalau bus dipakai sampai ada gangguan, terlebih jangan sampai ada korban," ujar Budi dalam keterangan resminya, Minggu (10/4/2022).

Baca juga: Catat, Ini Prediksi Titik Kemacetan saat Mudik Lebaran

Menurut Budi, ada tiga hal yang dapat disepakati dalam koordinasi pengecekan kali ini. Pertama menjamin bus yang digunakan berkeselamatan.

Syarat dan cara daftar mudik gratis 2022 Kemenhub, terbatas untuk tujuan Jawa Tengah dan Jawa BaratSumber: Kompas.tv/Ant Syarat dan cara daftar mudik gratis 2022 Kemenhub, terbatas untuk tujuan Jawa Tengah dan Jawa Barat

Hal tersebut karena ada peringatan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), bahwa selama 2 tahun pandemi mungkin banyak kendaraan pariwisata atau bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) yang tak beroperasi imbas permintaan yang turun. Selanjutnya kesiapan pengemudi, dan terakhir menyangkut kelengkapan dokumen.

"Dokumen yang dimiliki harus sesuai dengan regulasi, baik uji kir, kartu pengawasannya jangan sampai kendaraan yang tidak siap tetap dikeluarkan untuk beroperasi dan tidak dilakukan uji berkala," ujar Budi.

"Kalau ada kecelakaan dan ternyata ada aspek kelalaian dari operator, saat ini kepolisian sudah mengembangkan tidak hanya beban pengemudi tapi juga penanggung jawabnya," lanjutnya.

Menurut Budi, KNKT sudah mengingatkan operator bus bersedia menginvestasikan untuk keperluaan maintenance operasional. Hal tersebut karena menyangkut jaminan sisi keselamatan dari masyarakat yang menggunakan.

Baca juga: Agar Tak Tertipu, Cek Legalitas Bus Resmi untuk Mudik via SPIONAM

Apalagi banyak bus AKAP dan pariwisata yang tak beroperasi selama masa pandemi Covid-19, yang memungkinkan adanya beberapa komponen tak bekerja dengan baik.

Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Foto diambil pada Selasa (4/5/2021).KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Foto diambil pada Selasa (4/5/2021).

"Bisa saja terjadi kalau tiba-tiba langsung digunakan (setelah vakum) ada komponen yang tidak dapat bekerja dengan baik entah itu rem atau mesin. Pengemudi juga harus dipastikan yang terampil, perlu peran serta dari operator memastikan hal ini. Kesiapan bisnis harus diiringi faktor keselamatan, aman, dan nyaman," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau