JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang memanfaatkan libur akhir pekan yang panjang atau long weekend ke Puncak, Bogor. Akibatnya, macet hingga belasan jam tak terelakkan.
Dalam kondisi macet di tanjakan dan menggunakan mobil bertransmisi manual, tentu membutuhkan teknik yang berbeda. Salah satunya adalah penggunaan transmisi yang sesuai.
Baca juga: Jalur Puncak II Bisa Jadi Solusi Kemacetan Berjam-jam
Roslianna Ginting, instruktur mengemudi dari Real Driving Course, mengatakan, penggunaan transmisi yang tidak sesuai akan membuat tenaga kendaraan yang dihasilkan tidak tepat.
"Saat di tanjakan, banyak yang menggunakan persneling di posisi D. Padahal, peruntukkannya tidak untuk tanjakan," ujar Roslianna.
Roslianna menambahkan, untuk gigi 2 digunakan khusus tanjakan yang tingkat kemiringannya terbilang sedang. Sementara untuk tanjakan yang cukup terjal, harus menggunakan persneling L atau yang paling rendah.
Baca juga: Penyebab Utama Jalur Puncak Bogor Macet Total Akhir Pekan Lalu
"Menggunakan persneling 2 sangat berbahaya, karena mobil bisa mundur dan menyebabkan kecelakaan dengan mobil yang ada di belakang," kata Roslianna.
Roslianna mengatakan, saat mobil dalam keadaan berhenti di tanjakan, tarik rem tangan. Ketika akan mulai jalan lagi, pindahkan dulu persneling ke gigi yang sesuai dengan tingkat kemiringan tanjakannya.
"Injak pedal gas, dan ketika sudah mulai terdengar suara mesin, tandanya mobil sudah siap melaju, dan itu saatnya turunkan rem tangan," ujar Roslianna.
Setelah menemukan jalan yang rata, kembalikan lagi tuas persneling ke posisi D agar mesin dan transmisi tetap bekerja sesuai dengan medan yang dilalui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.