Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Keunggulan Mobil Penggerak Roda Depan

Kompas.com - 20/02/2022, 12:46 WIB
Arif Nugrahadi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil dengan penggerak roda depan atau Front Wheel Drive (FWD) kini semakin banyak populasinya di Indonesia seperti halnya dunia. '

Sebelumnya, dua mobil terlaris di Indonesia, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia generasi terbaru juga menggunakan penggerak roda depan, meninggalkan karakter sebelumnya (RWD).

Tak hanya Avanza dan Xenia, beberapa Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) keluaran terbaru di Indonesia juga sudah meggunakan sistem penggerak roda depan.

Misalnya saja Mitsubishi Xpander, Honda Mobilio, dan Suzuki Ertiga. Artinya, hanya tersisa beberapa model saja yang menawarkan sistem RWD, yakni Wuling Confero, Suzuki APV, Daihatsu Luxio, dan Gran Max.

Baca juga: Apa Fungsi Tombol Overdrive pada Tuas Transmisi Mobil Matik?

Menanggapi hal ini, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi mengatakan, ada beberapa alasan kenapa mobil sekarang banyak yang menggunakan penggerak roda depan.

Toyota Sienta tanpak samping, diperlihatkan berpenggerak roda depan.coolaler.com Toyota Sienta tanpak samping, diperlihatkan berpenggerak roda depan.

"Pertama saya melihat secara konstruksi dulu, mobil dengan penggerak roda depan (FWD) secara konstruksi itu kan lebih sederhana dibandingkan penggerak roda belakang," kata Didi kepada Kompas.com belum lama ini.

Dengan penggunaan konstruksi yang lebih sederhana, mobil dengan penggerak roda depan mempunyai kelebihan memiliki bobot lebih ringan. Dengan begitu, kinerja mesin menjadi lebih ringan dan lebih efisien.

Baca juga: Pasokkan Alphard Terus Berkurang, Ini Penjelasan Toyota Indonesia

Penggunaan penggerak depan pun secara tidak langsung membuat desain kendaraan terutama di bagian kabin lebih luas. Ini karena tidak adanya ruang yang diberikan untuk perangkat penggerak ke roda depan.

"Biasanya kalau mobil penggerak roda depan itu dek tengah di bagian penumpang itu bisa rata. Karena tidak ada rumah propeller shaft yang membuat adanya gundukan di bagian bawah kabin" ucap Didi.

Ilustrasi Mobil dengan posisi mesin di depan dan menggerakkan roda depan juga.buildyourownracecar.com Ilustrasi Mobil dengan posisi mesin di depan dan menggerakkan roda depan juga.

Selain itu, penggerak roda depan mengkonsentrasikan titik berat di depan. Sumber tenaga pun tersalurkan langsung ke roda depan sehingga tidak ada tenaga yang hilang.

"Nah dengan bobot yang lebih ringan tadi maka kinerja mesinnya menjadi lebih efisien." ucap Didi.

Baca juga: Bocor, Hyundai Ioniq 5 Sudah Ada di Pabrik Hyundai Cikarang

Dengan kinerja mesin yang lebih efisien, maka CO2 atau emisi gas buang yang dihasilkan oleh mesin mobil akan lebih kecil juga. Hal ini tentu saja menguntungkan konsumen apabila diterapkan pajak karbon.

Menyinggung masalah konsumsi bahan bakar, Didi juga mengatakan bahwa mobil FWD seharusnya memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih irit dibandingkan mobil RWD.

"Kalau bobotnya ringan dan mesin mempuni kan seharusnya konsumsi bahan bakar juga akan lebih efisien" katanya.

Toyota All New AvanzaKOMPAS.com/Adityo Wisnu Toyota All New Avanza

Selain itu, pemilik mobil FWD juga akan menanggung biaya perawatan yang lebih murah dibandingkan mobil RWD. Hal ini dikarenakan mobil FWD tidak perlu mengeluarkan biaya untuk perawatan propeller shaft dan juga gardan.

Baca juga: VW Bakal Bawa T-Cross ke Indonesia, Jadi Pesaing Rocky-Raize

"Kalau secara perawatan juga bisa lebih murah, karena kalau penggerak roda belakang itu kan juga butuh oli gardan. Kalau FWD kan hanya oli transmisi karena gardannya gabung sama transmisi yang disebut dengan trans axle," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau