Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Microsleep Saat Road Trip Libur Akhir Tahun

Kompas.com - 30/12/2021, 09:12 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Libur Natal dan Tahun Baru di masa pandemi, dimanfaatkan sebagian orang untuk bepergian keluar kota menggunakan mobil pribadi. Hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran virus Covid-19.

Berkendara jarak jauh atau yang kerap disebut road trip, banyak dilakukan bersama kerabat atau keluarga. Selain persiapan yang matang sebelum memulai perjalanan, penting juga untuk menjaga konsentrasi saat mengemudi.

Perlu diketahui, ketika berkendara jarak jauh pengemudi berpotensi mengalami microsleep. Kondisi tersebut adalah ketika tubuh tidur sementara. Akibatnya sangat fatal karena dapat menyebabkan kecelakaan.

Baca juga: Ini Sanksi Bila Menghalangi Laju Kendaraan Prioritas

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, microsleep bisa terjadi karena kondisi stagnan.

“Bisa karena lintasan jalan yang lurus terus, momen kemacetan sehingga kendaraan stop and go. Semua bisa terjadi. Solusinya adalah membuat otak untuk terus bekerja," kata Jusri, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Dalam kondisi stagnan, menurut Jusri, pengemudi cenderung bosan. Sehingga, pegemudi hanya melihat jalan tanpa melakukan antisipasi. Kondisi ini yang membuat otak tidak aktif bekerja.

Salah satu risiko kesehatan akibat sering begadang adalah lebih rentan mengalami kecelakaan saat berkendara. SHUTTERSTOCK Salah satu risiko kesehatan akibat sering begadang adalah lebih rentan mengalami kecelakaan saat berkendara.

“Sebagai contoh, pengemudi melihat ada pejalan kaki. Bila otak terstimulus bekerja, pengemudi tidak hanya melihat pejalan kaki tersebut, tapi melakukan langkah antisipasi bila pejalan kaki tersebut tiba-tiba menyeberang. Maka itu, sejak dini dia akan memperlambat lajunya atau membunyikan klakson,” kata dia.

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengemudi tidak hanya sekadar melihat, tapi juga membaca situasi. Sebab, jika pengemudi sekadar melihat jadinya otak tidak terstimulus bekerja.

Baca juga: Insiden Paspampres Pecahkan Kaca Spion, Ini Pentingnya Memberi Jalan buat Kendaraan Prioritas

“Sama seperti saat pengemudi melewati polisi tidur dengan kecepatan tinggi, itu artinya dia sekadar melihat karena polisi tidur tidak datang tiba-tiba,” kata dia.

Jusri menambahkan, pengemudi juga bisa mencegah microsleep dengan membuat pola melihat kaca spion kendaraan. Pola ini dapat dilakukan dengan siklus 5-8 detik.

“Selain untuk mengetahui kondisi di sekitar kendaraannya, terutama bila kendaraan tiba-tiba berhenti, pengemudi harus tahu selain kondisi di depan kendaraan karena bahaya juga dapat datang dari sisi belakang kendaraan,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau