Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Inspeksi Awal Ban Mobil Sebelum Melakukan Perjalanan Jauh

Kompas.com - 30/12/2021, 07:12 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen libur natal dan tahun baru 2022 dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk melakukan perjalanan jauh, dan wisata maupun pulang ke kampung halaman.

Meskipun tidak ada larangan dari pemerintah, pelaku perjalanan jauh diberlakukan syarat dan aturan perjalanan selama libur natal dan tahun baru.

Baca juga: Bocoran Yamaha XMAX Baru, Punya Tampang Mirip TMAX

Sebelum melakukan perjalanan jauh, selain menyiapkan kondisi badan pengemudi juga harus mempersiapkan kondisi kendaraannya. Salah satu komponen penting yang perlu dilakukan pemeriksaan yakni ban mobil.

Selain menahan beban kendaraan, ban juga berpengaruh terhadap handling dan kenyamanan dalam berkendara. Melihat pentingnya fungsi ban, pengecekan harus dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Ilustrasi cek tekanan udara pada ban mobilMICHELIN INDONESIA Ilustrasi cek tekanan udara pada ban mobil

Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperiksa untuk melihat kondisi ban sebelum melakukan perjalanan.

"Yang namanya pre tire inspection atau pemeriksaaan kondisi ban tidak hanya cukup melihat ban tersebut atau ukuran anginnya secara visual tetapi betul-betul menggunakan alat ukur," kata Jusri kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Ducati Buka Pintu Untuk Valentino Rossi

Pertama, pengemudi harus memastikan tekanan angin ban. Jusri menjelaskan, tekanan udara pada ban sebaiknya diperiksa setiap dua minggu sekali untuk perjalanan dalam kota.

Namun jika mobil digunakan dalan jarak jauh atau mengangkut muatan, sebaiknya pemeriksaan tekanan udara dilakukan sebelum berangkat atau memulai perjalanan.

Ilustrasi spooring pada ban mobil.DOK. Bridgestone) Ilustrasi spooring pada ban mobil.

"Tekanan udara harus diisi dalam kondisi tekan ban yang dingin, atau setengah jam setelah dipakai. Karena pada saat kondisi ban panas akan ada suhu atau tekanan angin palsu (fake air)," ucap Jusri.

Pada saat mengisi tekanan udara, disarankan untuk menggunakan nitrogen. Karena nitrogen memiliki sifat yang tahan terhadap panas dan tekanan sehingga lebih sedikit risiko terjadinya pecah ban.

Baca juga: Bahaya, Jangan Menggelar Kasur di Kabin Mobil Saat Pergi Berlibur

"Selain tekanan angin juga periksa fisik ban, periksa apakah ada objek yang menempel atau tidak, seperti batu kerikil atau objek tajam lainnya," kata Jusri.

Kemudian periksa juga kondisi fisik ban, pastikan juga umur ban tidak lebih dari empat atau lima tahun. Alasanya, karena ban terbuat dari bahan karet, tentu saja akan ada batas waktu penggunaannya.

Kemudian pastikan juga grip ban masih bagus dan layak untuk melakukan perjalanan. Pemeriksaan dilakukan agar mobil tidak mengalami selip atau under control pada saat melakukan perjalanan terutama perjalanan jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau