Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Berbayar Elektronik Dinilai Lebih Efektif Atasi Kemacetan

Kompas.com - 23/12/2021, 14:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar elektronik. Sistem ini dinilai cukup efektif untuk mengurai kemacetan.

Budiyanto, pemerhati masalah transportasi, mengatakan, jalan berbayar elektronik merupakan salah satu cara untuk mengendalikan tingkat kemacetan pada koridor, ruas jalan, pada waktu periode tertentu dengan cara memungut bayaran.

"Atau merupakan sebutan untuk sebuah sistem yang menerapkan pungutan atas biaya kemacetan (Congestion Pricing)," ujar Budiyanto, dalam keterangan resminya.

Baca juga: Jalan Berbayar Elektronik Akan Diterapkan pada 2023, Ini Rencana Tarifnya

Menurutnya, jalan berbayar elektronik merupakan metode pengendalian kemacetan lalu lintas yang cukup efektif dan dapat memberikan benefit atau pemasukan bagi Pemerintah Daerah.

Gerbang jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2014)KOMPAS.COM/PRAVITA RESTU ADYSTA Gerbang jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2014)

"Hasil dari ERP dapat digunakan untuk pengembangan pembangunan infrastriktur jalan dan fasilitas pendukungnya, serta untuk pemeliharaan jalan dan peningkatan pelayanan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan," kata Budiyanto.

Budiyanto menambahkan, pembatasan lalu lintas yang sekarang berjalan dengan skema ganjil genap hanya untuk jangka pendek. Dengan sistem ganjil genap, seiring dengan perkembangan situasi tingkat ekonomi, kendaraan akan bertambah terus.

Baca juga: Sistem Ganjil Genap di Jakarta Bakal Diganti Jalan Berbayar Elektronik

"Mereka yang berkemampuan akan membeli kendaraan dua atau lebih dengan nomor berbeda untuk mendukung operasional aktivitas mereka. Perubahan pola pikir sulit terwujud untuk meninggalkan penggunaan mobil pribadi beralih ke moda angkutan umum," kata Budiyanto.

Gerbang jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2014).KOMPAS.COM/ADYSTA PRAVITRARESTU Gerbang jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2014).

Budiyanto mengatakan, sama halnya dengan pemberlakuan three in one sebelumnya, dari hasil evalusi banyak titik lemahnya. Mulai dari muncul joki-joki, eksploitasi anak, dan tindak pidana lainnya, seperti joki mengambil barang pemilik mobil.

"Karena ERP sebagai salah satu metode yang cukup efektif untuk mengendalikan kemacetan dan sekaligus mampu mendorong perubahan pola pikir penggunaan mobil pribadi ke angkutan umum, sehingga perlu akselerasi atau percepatan untuk mewujudkannya," ujar Budiyanto.

Budiyanto menambahkan, dirinya berharap jalan berbayar elektronik dapat terlaksana dan mendapat dukungan dari masyarakat secara luas, serta efektif mengurai kemacetan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau