Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Soal Elektrifikasi, Honda Sebut Masih Pelajari Pasar

Kompas.com - 09/12/2021, 16:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari beberapa pabrikan roda empat yang ada di Indonesia, Honda jadi salah satu pabrikan yang belum memasarkan produk elektrifikasinya. Hingga kini, PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaku masih melakukan studi terhadap pasar.

Beberapa pabrikan lainnya bahkan akan memulai produksi mobil listrik di Indonesia. Sementara Honda, belum tertarik lagi untuk memasarkan mobil ramah lingkungan.

Baca juga: Honda Stop Penjualan Civic Hatchback RS, Sisa 21 Unit di Indonesia

Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), mengatakan, penggarapan elektrifikasi itu dipelajari baik-baik oleh HPM. Mulai dari waktunya kapan, kebutuhan konsumennya seperti apa, dan infrastrukturnya bagaimana.

"Agar apa yang kami keluarkan nanti teknologinya benar-benar bermanfaat untuk konsumen di Indonesia. Jadi, kami sedang mempelajari teknologi apa yang cocok untuk konsumen di di saat yang tepat," ujar Billy, kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).

Billy menambahkan, pihaknya melihat kesiapan konsumen di Indonesia dan kesiapan infrastruktur. Menurutnya, melakukannya secara bertahap itu penting.

Baca juga: Fitur Keselamatan Honda Pakai Artificial Intelligence, Ini Keunggulannya

"Tidak usah khawatir, Honda punya semua line up elektrifikasi, ada hybrid, plug in, fuel cell, battery. Visi misi Honda jelas, di 2030 nanti, 40 persen penjualan secara global itu elektrifikasi. Lalu, 2035 jadi 80 persen. Di 2040, akan 100 persen elektrifikasi secara global," kata Billy.

Billy mengatakan, dia belum bisa bicara soal kapan waktu yang tepat. Selain itu, belum bisa disebutkan juga akan menyasar segmen seperti apa untuk mobil elektrifikasi nanti.

Honda sebenarnya juga pernah memasarkan mobil hybrid dengan menghadirkan CR-Z. Sayangnya, CR-Z hybrid ini harus dihentikan penjualannya, karena harganya yang sangat tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau