Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Efek Abu Vulkanik, Bikin Filter Udara Mobil Jadi Kotor

Kompas.com - 05/12/2021, 16:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guyuran abu vulkanik dari erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021), memiliki sejumlah dampak buruk. Tak hanya bagi kesehatan, tapi juga berpengaruh untuk kendaraan.

Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong Deni Adrian mengatakan, abu tersebut bisa mempengaruhi kinerja atau perfoma mesin. Sebab, filter udara menjadi kotor akibat menghisap debu atau abu tersebut.

“Otomatis filter udara menjadi cepat kotor. Efeknya suplai bahan bakar menjadi terhambat dan perfoma mesin menjadi turun,” ucap Deni belum lama ini kepada Kompas.com.

Deni melanjutkan, masyarakat yang beraktivitas menggunakan mobil saat turun hujan abu, disarankan untuk segera mengganti filter udara. Hal tersebut agar perfoma mesin tidak terganggu dan kembali normal.

Baca juga: Angkot Terobos Palang Perlintasan Kereta, Ini Ancaman Sanksinya

“Paling penting harus diperhatikan saringan udaranya. Kalau komponen lainnya tidak masalah, karena ketika mesin mobil menyala, filter udara itu menyaring udara dari luar,” kata dia.

Saat membersihkan filter udara, jangan lupa gunakan sarung tangan.
SHUTTERSTOCK Saat membersihkan filter udara, jangan lupa gunakan sarung tangan.

Tak hanya itu, Deni menyarankan apabila ingin membersihkan debu vulkanik pada bagian depan kaca jangan menggunakan wiper. Sebab, bisa menimbulkan baret pada kaca.

“Jadi sebaiknya dibersihkan dulu menggunakan air dengan cara disiram, kemudian jika abunya sudah hilang baru boleh menggunakan wiper. Kalau pakai wiper langsung, nanti kacanya timbul baret,” kata dia.

Baca juga: Terkena Abu Vulkanik, Klaim Asuransi Kendaraan Bisa Tidak Disetujui

Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Barat Sapta Agung Nugraha menambahkan, abu vulkanik itu justru lebih bahaya ketimbang abu pasir biasa. Sebab secara partikel berupa potongan kecil batuan bergigi, mineral, dan kaca vulkanik.

Bahkan abu tersebut bersifat korosi, sehingga ketika membersihkan di bagian kaca harus dibasuh menggunakan air, tidak boleh langsung dilap.

“Tetapi sambil menggunakan air yang dialirkan,” ucap Sapta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com