Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Casey Stoner, Tak Menikmati Sukses Jadi Juara Dunia

Kompas.com - 29/11/2021, 15:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


SYDNEY, KOMPAS.com - Casey Stoner dianggap sebagai legenda di Ducati. Pebalap asal Australia itu jadi satu-satunya pebalap yang meraih gelar juara dunia bersama Ducati pada 2007.

Di puncak kariernya Stoner berhasil mematahkan dominasi pabrikan Jepang di kancah MotoGP. Sekaligus memberikan gelar lagi kepada Ducati setelah puasa selama 33 tahun.

Baca juga: Kampas Rem Mobil Matik Lebih Cepat Habis, Ini Penyebabnya

Kini bertahun-tahun kemudian, Stoner mengakui bahwa meski punya catatan hasil yang sangat baik dia tidak bisa bisa menikmati kesuksesannya karena saat itu selalu tertekan.

Casey Stoner bersama kedua pebalap Ducati, Jack Miller dan Francesco Bagnaia, pada MotoGP Algarve 2021Dok. Ducati Corse Casey Stoner bersama kedua pebalap Ducati, Jack Miller dan Francesco Bagnaia, pada MotoGP Algarve 2021

“Terutama pada 2007, saya tidak menikmatinya,” kata Stoner dalam acara podcast resmi MotoGP, Last on the Brakes dikutip dari Tuttomotoriweb, Senin (29/11/2021).

“Saya telah berada di bawah begitu banyak tekanan dari keluarga dan segala sesuatu untuk sampai ke sana. Bahkan dalam balapan saya, saya tidak pernah menikmati kemenangan sebanyak itu," katanya.

"Saya merasa sebagian besar rasa lega. Sudah selesai, akhir pekan telah berlalu. Saya belajar untuk menikmati hal-hal ini jauh di kemudian hari dalam karir saya,” katanya.

Baca juga: Sensasi Berkendara Civic Type R Jadi Mobil Harian

Padahal pada musim 2007 Stoner tampil luar biasa, dia mengoleksi 10 kemenangan, 14 podium dan selalu berhasil finis. Hasil terburuknya ialah finis posisi keenam di GP Jepang.

Rossi vs Stoner Rossi vs Stoner

“Saya memberi banyak tekanan pada diri saya untuk melakukan sesuatu. Saya tidak suka membuat kesalahan," kata Stoner.

"Saya mungkin tidak suka membuat kesalahan lebih dari saya suka menang. Bagi saya itu lebih penting daripada menang. Saya tidak terlalu perfeksionis, tapi saya mendekati," katanya.

"Bahkan jika saya memenangkan perlombaan tetapi saya membuat beberapa kesalahan, saya tidak senang,” ungkapnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com