Di puncak kariernya Stoner berhasil mematahkan dominasi pabrikan Jepang di kancah MotoGP. Sekaligus memberikan gelar lagi kepada Ducati setelah puasa selama 33 tahun.
Kini bertahun-tahun kemudian, Stoner mengakui bahwa meski punya catatan hasil yang sangat baik dia tidak bisa bisa menikmati kesuksesannya karena saat itu selalu tertekan.
“Terutama pada 2007, saya tidak menikmatinya,” kata Stoner dalam acara podcast resmi MotoGP, Last on the Brakes dikutip dari Tuttomotoriweb, Senin (29/11/2021).
“Saya telah berada di bawah begitu banyak tekanan dari keluarga dan segala sesuatu untuk sampai ke sana. Bahkan dalam balapan saya, saya tidak pernah menikmati kemenangan sebanyak itu," katanya.
"Saya merasa sebagian besar rasa lega. Sudah selesai, akhir pekan telah berlalu. Saya belajar untuk menikmati hal-hal ini jauh di kemudian hari dalam karir saya,” katanya.
Padahal pada musim 2007 Stoner tampil luar biasa, dia mengoleksi 10 kemenangan, 14 podium dan selalu berhasil finis. Hasil terburuknya ialah finis posisi keenam di GP Jepang.
“Saya memberi banyak tekanan pada diri saya untuk melakukan sesuatu. Saya tidak suka membuat kesalahan," kata Stoner.
"Saya mungkin tidak suka membuat kesalahan lebih dari saya suka menang. Bagi saya itu lebih penting daripada menang. Saya tidak terlalu perfeksionis, tapi saya mendekati," katanya.
"Bahkan jika saya memenangkan perlombaan tetapi saya membuat beberapa kesalahan, saya tidak senang,” ungkapnya
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/29/152100115/pengakuan-casey-stoner-tak-menikmati-sukses-jadi-juara-dunia