Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Matikan AC Mobil Saat Jalan Menanjak Bisa Tambah Tenaga Mesin?

Kompas.com - 26/11/2021, 06:42 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruas jalan di Indonesia memiliki kondisi jalan yang berbeda-beda, khusunya di daerah pegunungan. Tanjakan dan turunan yang curam pasti bakal sering dijumpai.

Tidak sedikit kasus pengemudi mobil yang tiba-tiba mundur karena kesulitan saat menanjak. Penyebabnya beragam, bisa karena beban muatan yang banyak, kurangnya skill pengemudi, hingga power mobil yang terbatas.

Baca juga: Transmisi CVT New Avanza Beda dengan CVT Lainnya

Untuk meningkatkan performa mesin pada saat menanjak, tak jarang beberapa pengemudi mematikan AC agar kendaraannya lebih kuat saat menanjak.

Apakah benar dengan mematikan air conditioner (AC) dapat mendongkrak performa mesin saat menanjak?

Ilustrasi AC mobildjedzura Ilustrasi AC mobil

Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriadi mengatakan, mematikan AC saat berkendara memang bisa mempengaruhi perfoma mesin.

Hal ini dikarenakan kompressor AC merupakan bagian yang digerakkan oleh belt dan berputar mengikuti putaran mesin. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja dari mesin mobilnya.

Baca juga: Kesulitan Jual Motor Listrik di Indonesia

“Sehingga jika kompresor AC mati, otomatis tenaga dari mesin tidak terbagi,” kata Bambang kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Sementara itu Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, juga membenarkan hal tersebut, tetapi menurutnya tidak begitu signifikan.

Menurutnya, selama beban mobil tidak terlalu berat dan mesin mobil masih sanggup untuk melewati jalan dengan kondisi menanjak, AC mobil tidak harus dimatikan.

Mitsubishi Xpander melintas tanjakan Sitinjau Lauik di Sumatera Barat.Youtube Sitinjau Lauik Truk Video Mitsubishi Xpander melintas tanjakan Sitinjau Lauik di Sumatera Barat.

“Hal yang paling dibutuhkan saat melewati tanjakan sebenarnya adalah kemampuan si pengemudi dalam mengendarai mobilnya. Misal saat tanjakan, jalanan macet, maka pengemudi harus punya skill start and go, terutama mobil manual. Karena jika tidak dikhawatirkan mobil akan mundur,” ucap Didi.

Baca juga: Kendaraan Listrik di Indonesia Bakal Punya 5 Jenis Pelat Nomor

Didi juga menambahkan, mobil bertransmisi manual lebih membutuhkan keterampilan mengemudi yang baik, berbeda dengan mobil bertransmisi otomatis. Sebab, pengoperasian mobil manual lebih sulit, harus menyeimbangkan antara pedal kopling dan gas.

“Berbeda dengan mobil bertransmisi matik, karena tinggal mengoper tuas ke gigi yang paling rendah kemudian injak pedal gas,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau